nusabali

Puluhan Ogoh-Ogoh Mini Dipamerkan di Dharma Negara Alaya

  • www.nusabali.com-puluhan-ogoh-ogoh-mini-dipamerkan-di-dharma-negara-alaya

DENPASAR, NusaBali.com - Akibat naiknya kasus positif Covid-19 di awal tahun 2022, pelaksanaan pawai ogoh-ogoh jelang Hari Raya Nyepi sulit mendapat izin . Namun demikian, kegiatan lomba ogoh-ogoh mini tetap bisa diselenggarakan di beberapa tempat di Kota Denpasar.

Salah satunya lomba ogoh-ogoh mini yang berlangsung di Gedung Dharma Negara Alaya selama tiga hari, 13-15 Februari 2022. Puluhan ogoh-ogoh mini yang dipamerkan mendapatkan antusiasme masyarakat terutama anak muda yang ada di Kota Denpasar dan sekitarnya. 

Selain miniatur ogoh-ogoh, juga dilombakan miniatur tapel (topeng) ogoh-ogoh, dan juga gambar sketsa ogoh-ogoh. Lomba dan pameran miniatur ogoh-ogoh tersebut diinisiasi komunitas anak muda bernama Pondok Pojok.

Ketua panitia kegiatan, Kadek Putra Santika, 25, mengatakan penilaian karya peserta lomba dilakukan pada hari pertama pameran sekaligus pengumuman para pemenang. Namun pemberian plakat dan hadiah kepada para pemenang akan dilakukan pada hari terakhir pameran, yakni pada Selasa (15/2/2022) nanti. 

“Tujuan kegiatan ini untuk memberi wadah kepada para kreator dan mencari bibit-bibit seniman ogoh-ogoh,” ujar Kadek Putra Santika ditemui di sela pameran, Minggu (13/2/2022). 

Ia menjelaskan, para peserta lomba dibagi ke dalam empat kategori, yaitu kategori miniatur ogoh-ogoh tradisional non-mesin (19 peserta), miniatur ogoh-ogoh tradisional mesin (8), miniatur tapel ogoh-ogoh (20), dan sketsa ogoh-ogoh (16).

Mereka, para peserta, datang dari seluruh Bali, mendaftar sebagai kelompok maupun sebagai peserta individu. Pendaftaran pun sudah dimulai sejak 25 Desember 2021 hingga satu hari jelang pelaksanaan pameran, 12 Februari 2022 kemarin.

Pada kategori ogoh-ogoh mini, mesin dan non-mesin, tinggi ogoh-ogoh dibatasi hanya sampai 1 meter. Sementara pada kategori tapel, lebar tapel dibatasi sampai 15 centimeter.

“Kami dari panitia tidak ada membatasi usia peserta, jadi semua usia dipersilakan mendaftar,” tambahnya.  

Santika mengatakan, pandemi sedikit menghambat kreativitas anak muda dalam membuat ogoh-ogoh ukuran besar. Untuk itu adanya lomba ogoh-ogoh miniatur ini diharapkan sedikit mengobati kerinduan anak muda yang tidak leluasa membuat ogoh-ogoh ukuran besar.

Salah seorang peserta lomba ogoh-ogoh mini, Kadek Surya, 21, mengatakan dengan adanya perlombaan seperti ini dapat membangkitkan kreativitas seni anak muda yang sedikit terhambat akibat pandemi. 

“Semoga dengan adanya ajang seperti ini, ke depannya kreativitas seni tetap berlanjut,” ujar mahasiswa ISI Denpasar. 

Komunitas Pondok Pojok sendiri merupakan komunitas anak muda berbasis di Kesiman, Denpasar Timur. Komunitas yang telah berdiri sejak 2013, berawal dari sekumpulan anak muda yang memiliki hobi membuat layang-layang. Saat ini anggotanya ada sebanyak 16 orang, tidak hanya dari Kesiman, tapi juga dari luar Kesiman.

Meski sudah beberapa kali memenangkan perlombaan layang-layang, komunitas ini melebarkan perhatiannya juga pada pembuatan ogoh-ogoh. Lomba ogoh-ogoh mini yang digelar kali ini adalah lomba ogoh-ogoh yang digelar kedua kalinya oleh komunitas Pondok Pojok, setelah yang pertama digelar tahun lalu, di tengah masa pandemi Covid-19.

Komentar