nusabali

Klaster Sekolah Semakin Meningkat di Denpasar

Walikota Instruksi Tutup Sekolah Jika Ada Siswa Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-klaster-sekolah-semakin-meningkat-di-denpasar

Saat ini, kasus positif Covid-19 di Denpasar didominasi usia sekolah 6-19 tahun, yang paling mendominasi siswa yang duduk di bangku SMA.

DENPASAR, NusaBali

Klaster penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar semakin meningkat. Hal itu membuat beberapa sekolah memilih menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sementara untuk antisipasi penyebaran lebih meluas.

Terkait hal tersebut, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai, Rabu (2/2) mengatakan pihaknya menemukan siswa positif Covid-19 sudah sejak dua minggu lalu. Hal ini dikarenakan rutin digelar swab acak untuk siswa.

“Untuk klaster siswa di sekolah ini kami temukan sudah dua minggu, karena memang kami rutin lakukan swab acak terhadap siswa di sekolah,” kata Jaya Negara. Dia mengatakan jika ditemukan kasus positif pembelajaran di sekolah tersebut akan ditutup sementara. “Kalau kami temukan, kami langsung tutup sekolah. Ini untuk antisipasi penyebaran meluas,” kata Jaya Negara.

Terkait peningkatan kasus ini, pihaknya mengaku sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter). Selain itu juga sudah mempersiapkan RSUD Wangaya Denpasar dengan semua fasilitasnya. Walikota Jaya Negara juga berharap dengan tuntasnya vaksin dosis ketiga atau booster kasus bisa segera diatasi. “Kami juga berikan sembako dan gencarkan vaksinasi dosis ketiga agar segera bisa tuntas,” ujarnya.  

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan untuk kasus positif di sekolah, saat ini di SMAN 8 Denpasar dua orang siswa terkonfirmasi positif. “Ketahuan Senin (31/1) dan mulai hari ini (kemarin) PTM dialihkan menjadi daring selama 14 hari,” kata Dewa Rai.

Pihaknya akan lakukan tracing lagi terhadap yang sempat kontak erat termasuk keluarga. Selain itu pihak Desa Peguyangan Kaja juga sudah melakukan penyemprotan desinfektan. Terkait adanya klaster di sekolah ini Dewa Rai menduga terjadi dikarenakan protokol kesehatan yang kurang ketat.

“Apalagi ini justru anak-anak SMA yang kena, sehingga kami harapkan prokes dilakukan secara ketat. Sementara untuk SD belum ada laporan untuk tahun 2022 ini,” ujar Dewa Rai yang juga Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Denpasar ini. Sementara untuk SMP, pihaknya menemukan dua siswa SMPN 1 Denpasar yang positif Covid-19. Akan tetapi penemuan ini berawal dari tracing kepada keluarga. “Ada keluarganya yang positif kemudian kami tracing dan ketemulah siswa ini,” jelas Dewa Rai.

Meskipun ditemukan di lingkungan keluarga, Dewa Rai mengaku melakukan tracing ke sekolah yang bersangkutan. Saat ini, untuk kasus positif Covid-19 di Denpasar didominasi usia sekolah 6-19 tahun.

Yang paling mendominasi itu siswa yang duduk di bangku SMA. Dengan keadaan tersebut, Dewa Rai meminta agar siswa sepulang sekolah langsung pulang ke rumah. Jangan lagi ada yang nongkrong-nongkrong, karena ini riskan. Nanti nongkrong bergerombol, lepas masker.

Selain itu, naiknya kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar juga disumbang oleh pemain bola yang menginap di hotel di kawasan Kota Denpasar. Untuk saat ini pemain sepakbola yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi di hotel tempatnya menginap. “Ada belasan orang dari klub sepakbola yang menginap di Denpasar terkonfirmasi positif. Karena berada di wilayah Denpasar maka tercatat di Denpasar,” ujarnya. *mis

Komentar