nusabali

7 Krama Hindu Lumajang Terluka Kena Awan Panas

Pura Mandara Giri Aman dari Awan Panas Semeru

  • www.nusabali.com-7-krama-hindu-lumajang-terluka-kena-awan-panas

DENPASAR,NusaBali
Sekitar 7 orang Umat Hindu di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terluka terkena imbas awan panas saat bercocok tanam di Lereng Gunung Semeru, Lumajang Jawa Timur, Sabtu (4/12) sore.

Sementara Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang yang berada di Kawasan Gunung Semeru aman tidak terimbas awan panas.


Menurut Ketua Pengempon Pura Mandara Giri, Semeru Agung, Lumajang, Jatim, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dihubungi NusaBali, Sabtu malam mengatakan begitu mendapatkan informasi meletusnya Gunung Semeru langsung menghubungi Pengempon Pura Mandara Giri Semeru Lumajang.

Info sementara Kawasan Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang, yang berada di sisi Timur Gunung Semeru yang meletus, kondisinya aman dari awan panas. "Pura Mandara Giri Semeru Agung sementara aman tidak kena imbas awan panas letusan Gunung Semeru," ujar Cok Ace.

Cok Ace yang juga Wakil Gubernur Bali ini mengatakan, tidak tahu persis jarak Pura Mandara Giri Semeru Agung dengan Gunung Semeru yang meletus sore kemarin. "Jaraknya saya tidak tahu persis. Namun, kawan -kawan yang saya kontak di Lumajang, Pura Mandara Giri posisinya cukup aman. Mungkin tergantung arah angin. Letusan sore tadi (kemarin,red) awan panasnya mengarah ke selatan," terang Cok Ace.

Kata Cok Ace, tidak ada aktivitas padat di Pura Mandara Giri Semeru Agung saat kejadian letusan. "Hanya ada beberapa orang saja ada masuk sembahyang. Tetapi langsung bergeser menjauh dari Pura Mandara Giri untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," ujar Panglingsir Puri Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Sedangkan soal kondisi 7 umat Hindu yang terluka kata Cok Ace saat ini sudah mendapatkan penanganan masyarakat setempat. "Mereka yang 7 orang terluka Umat Hindu di Kawasan Pura Mandara Giri Semeru Agung. Kebetulan mereka bercocok tanam di Kawasan Gunung Semeru. Saat letusan terjadi agak dekat mereka jaraknya, akhirnya kena awan panas dan terluka kena panas," ujar Cok Ace.

Cok Ace sudah memberikan atensi kepada tokoh masyarakat dan umat Hindu, para Pengempon di Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang, agar waspada dengan letusan Gunung Semeru. "Kami sudah imbau untuk waspada, ikuti arahan pemerintah daerah setempat," ujar Cok Ace. Apakah Pura Mandara Giri Semeru Agung akan ditutup sementara? "Kalau nanti dari pihak berwenang meminta ditutup dari aktivitas ya kita tutup. Supaya, tidak berisiko terhadap umat yang ada di Kawasan Pura Mandara Giri," pungkas Cok Ace.

Hal serupa diungkapkan Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Eddy Sumianto. Menurutnya kondisi Pura Mandara Giri Semeru Agung aman dari dampak erupsi Gunung Semeru. "Pura Mandara Giri Semeru Agung aman dari erupsi," ujar Eddy Sumianto kepada NusaBali, Sabtu malam. Sebagai Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Eddy Sumianto terjun langsung ke Pura. Dia melihat tidak ada kerusakan yang menimpa Pura.

Lantaran Pura lokasinya jauh dari pusat erupsi Gunung Semeru. "Jaraknya sekitar 50 km dari pusat erupsi sehingga Pura aman dan tidak mati lampu," kata Eddy sekali lagi. Dari informasi yang diperoleh, lanjut Eddy, ada dua umat Hindu yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Dua orang tersebut, sedang berkebun. Dari dua orang itu, baru satu orang yang ketemu. Dia kena abu panas. Kini sedang menjalani perawatan di Puskesmas terdekat. Sementara satu orang lagi masih dalam pencarian. "Mudah-mudahan segera ketemu," ucap Eddy seraya menyatakan akan menuju ke Puskesmas untuk melihat kondisi umat Hindu yang terkena awan panas. Selain itu, Eddy juga akan mencari informasi mengenai umat Hindu lainnya.

Terkait penggalangan bantuan, kata Eddy, dia belum bisa menentukan. Sebab, masih mencari informasi lain mengenai umat Hindu lainnya. "Dari sana akan diketahui apa yang dibutuhkan oleh umat. Selanjutnya, kita baru mengambil langkah," jelas Eddy.

Sementara hingga sore kemarin dampak erupsi Gunung Semeru tidak memberikan dampak terhadap penerbangan dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Taufan Yudhistira menerangkan setelah adanya informasi terkait erupsi Gunung Semeru, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan dampaknya terhadap pergerakan pesawat udara dari dan ke Bandara Ngurah Rai.

Dari hasil koordinasi itu, bahwa abu vulkanik yang disebabkan erupsi Gunung Semeru itu tidak bergerak ke arah bandara. "Dampaknya ke Bandara Ngurah Rai tidak ada," ungkapnya, Sabtu malam. Karena tidak memberikan dampak yang signifikan, pergerakan pesawat tetap seperti biasa. Meski demikian, Taufan mengaku untuk rute yang dilewati pesawat kewenangan ada di Airnav.

"Kalau saat ini masih normal seperti biasa. Jadi erupsi Gunung Semeru itu tidak berdampak ke aktivitas di Bandara. Namun, tentu untuk perkembangan di lapangan terus kita update," papar Taufan. *nat, k22, dar

Komentar