nusabali

Hari Ini, Rapid Test Acak Digelar di Desa Sidetapa

  • www.nusabali.com-hari-ini-rapid-test-acak-digelar-di-desa-sidetapa

SINGARAJA, NusaBali
Kodim 1609/Buleleng akan melakukan rapid test antigen secara acak di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng, pada Senin (23/8) ini.

Rapid tes antigen massal ini digelar menyusul adanya laporan mengenai sejumlah warga Desa Sidatapa yang mengaku kehilangan indra penciuman. Langkah ini juga dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus Covid-19.

Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto menyampaikan, dalam kegiatan bakti sosial bagi sembako bersama Polres Buleleng di Desa Sidatapa pada Minggu (22/8) pagi, pihaknya menerima laporan sejumlah warga yang mengaku kehilangan indra penciuman. Selain itu, ada beberapa lansia yang dilaporkan meninggal dunia belakang ini.

"Dari pengakuan warga banyak yang merasa kehilangan indra penciuman. Ini bisa jadi potensi gejala Covid-19. Kemudian kami juga menerima laporan sudah ada 2 lansia meninggal dunia belakang ini. Sehingga kami harus tes rapid antigen acak di sana. Kami akan sasar lansia dan anak muda yang kehilangan penciuman," jelas Letkol Windra.

Kata Letkol Windra, rapid tes antigen secara massal ini rencananya menyasar warga lanjut usia (lansia) dan anak muda usia produktif. Dari pendataan yang dilakukan pihak desa, jumlah lansia di Desa Sidetapa ada sebanyak 600-an orang. Sehingga, target rapid tes antigen secara massal ini rencananya menyasar 800-an orang. Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa akan digelar di desa lainnya.

Dalam rapid tes antigen massal di Desa Sidetapa Senin ini, pihaknya akan menerjunkan tim swaber dari 1609/Buleleng sebanyak 7 orang dan tim medis dari Puskesmas Banjar. Kegiatan tersebut juga akan diselingi dengan sosialisasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mengingat, warga desa dinilai masih kurang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

"Dari hasil pantauan kami memang, warga kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dan itu juga diakui masyakarat. Masyarakat juga belum menerima sosialisasi dengan baik apa itu Covid-19 dan protokol kesehatan," sebut Letkol Windra yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng.

Letkol Windra juga mengaku telah berkoordinasi dan berdiskusi dengan warga Sidetapa terkait kejadian warga yang meninggal dunia di RS. Ini setelah pihaknya menerima informasi adanya pengambilan paksa jenazah yang ditangani dengan protap Covid-19. "Kami sudah klarifikasi dan menyamakan persepsi, harapannya jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan seperti itu," tandasnya. *mz

Komentar