nusabali

Isoter Gencar, Kasus Positif Terkendali

Kemarin Kasus Aktif Covid-19 di Bali Tersisa 9.982 Orang

  • www.nusabali.com-isoter-gencar-kasus-positif-terkendali

Alumni Akpol 1993 Batalyon Pesat Gatra membagikan 15.000 paket sembako di seluruh Indonesia, sebanyak 2.000 paket dibagikan di Bali.

DENPASAR, NusaBali

Keseriusan pemerintah untuk mengendalikan kasus Covid-19 di Bali dengan menarik pasien isolasi mandiri (Isoman) ke Isolasi Terpusat (Isoter) menunjukkan tren positif. Hal ini terlihat dari semakin menurunnya jumlah kasus aktif di Provinsi Bali dalam lima hari terakhir. Sejak, Senin (16/8) hingga Jumat (20/8) kasus aktif di Provinsi Bali terus mengalami penurunan dari 11.303 kasus aktif menjadi 10.387 kasus aktif. Bahkan pada, Sabtu (21/8) kasus aktif menjadi 9.982 kasus seiring menurunnya penambahan jumlah kasus positif dan naiknya angka pasien sembuh.

Tren penurunan kasus positif kembali terjadi pada, Sabtu kemarin. Kasus positif pada Jumat (20/8) tercatat mencapai 1.039 kasus dengan 73 orang meninggal dunia. Namun Sabtu kemarin tercatat menurun menjadi 849 kasus positif dengan 57 orang meninggal dunia. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan tren penurunan kasus positif Covid-19 karena gerakan menggalakkan isolasi mandiri ke isolasi terpusat.

"Tren positif ini seiring dengan aktifnya Satgas Covid-19 Provinsi Bali bersama TNI/Polri menggalakkan Isolasi Terpusat (Isoter) dalam beberapa hari terakhir," ujar Rentin. Jumlah pasien Isoter yang pada, Senin lalu berjumlah 2.441 orang. Saat ini sudah berhasil mencapai 3.919 orang pasien menjalani isoter, yang secara otomatis juga menurunkan jumlah pasien Isolasi Mandiri (Isoman).

"Jumlah ini masih berpotensi terus meningkat dengan semakin banyaknya lokasi Isoter yang disiapkan pemerintah," kata Kepala BPBD Provinsi Bali ini. Dijelaskan Rentin, pada Jumat (20/8) tercatat 363 tempat Isoter yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota dan Provinsi Bali dengan total kapasitas 6.119 tempat tidur. "Kita gencarkan dengan menjemput yang isoman menuju isoter," tegas birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.

Menurut Rentin, kasus aktif saat ini didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) atau gejala ringan. Ini ditunjukkan dengan jumlah pasien isoter yang diperkirakan hari ini (kemarin) sudah lebih banyak daripada pasien isoman. Sedangkan pasien yang dirujuk di RS jauh lebih rendah dibandingkan pasien isoter/isoman. "Untuk terus mendorong tren yang baik ini, Satgas Covid-19 Provinsi Bali tetap mengimbau agar masyarakat yang menjalankan isoman secara sadar pindah ke isoter yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah sehingga pandemi menjadi lebih cepat terkendali," tegas mantan Kabag Umum Sekretariat DPRD Bali ini.

Terpisah Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Ketut Suardana manyampaikan tiga imbauan untuk masyarakat, yakni taati Prokes, lakukan vaksinasi Covid-19, dan segera isolasi terpusat (Isoter) jika terpapar.

“Pandemi Covid-19 ini bisa diatasi dengan kepatuhan semua orang menerapkan Prokes dan mengikuti imbauan serta kebijakan pemerintah dalam pengendalian kasus Covid-19 di Bali,” ujar Brigjen Pol Suardana di sela menghadiri pembagian paket sembako oleh Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1993 Batalyon Pesat Gatra di Kampung Bugis, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu kemarin.

Brigjen Pol Suardana menyampaikan bahwa upaya evakuasi pasien isolasi mandiri (isoman) Covid-19 tanpa gejala (OTG) ke tempat-tempat isolasi terpusat dilakukan guna mencegah klaster keluarga dan tetangga. "Bagi yang isoman kita masifkan upaya isoter karena dikhawatirkan penularan terjadi di lingkungan keluarga, sehingga dari pemerintah pusat hingga daerah mengambil langkah-langkah strategis dengan tracing, testing, treatment dan isoter," jelasnya.

Selain itu, menurut Wakapolda Bali yang tak kalah penting adalah vaksinasi Covid-19 yang dilakukan untuk meningkatkan imun tubuh dan dapat meminimalisasi risiko atau gejala akibat terpapar Covid-19.

Alumni Akpol 1993 Batalyon Pesat Gatra ini membagikan 15.000 paket sembako di seluruh Indonesia. Sebanyak 2.000 paket di antaranya dibagikan di seluruh wilayah hukum Polda Bali.

Pembagian 15.000 paket sembako oleh alumni Akpol 1993 ini sebagai bentuk ungkapan rasa simpati kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Selain itu pembagian ribuan sembako ini dalam rangka HUT Alumni Akpol 1993. Diharapkan sembako yang dibagikan itu dapat meringankan beban masyarakat di tengah situasi sulit saat ini.

Khusus 2.000 paket sembako untuk masyarakat Bali mulai dibagikan, Sabtu (21/8). Pembagian dilakukan di beberapa tempat di Bali. Salah satunya di Kampung Bugis, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu kemarin pukul 09.30 Wita hingga pukul 11.00 Wita. Di sana dibagikan 100 paket sembako. Paket sembako yang dibagikan itu berisi beras 5 kilogram, minyak goreng, mie instan, tepung terigu, sarden, gula pasir, kecap manis, dan teh celup.

Pembagian paket sembako di Kelurahan Serangan kemarin dihadiri oleh Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana. Juga dihadiri langsung dua orang alumni Akpol 1993 yang bertugas di Polda Bali, yakni Kombes Pol Awang Joko Rumitro yang kini menjabat Irwasda Polda Bali dan Kombes Pol Toni Ariadi Effendi yang kini menjabat sebagai Direktur Polairud Polda Bali.

Kombes Pol Awang Joko Rumitro mewakili alumni Akpol 1993 mengungkapkan pembagian paket sembako ini agar tetap sasaran berkoordinasi dengan polres-polres. Ribuan sembako ini disebar di seluruh Bali. Pembagiannya pembagiannya bisa dilakukan oleh Kapolres setempat. Dia mengaku alumni Akpol 1993 di Bali ada tiga orang saja. Salah satunya lagi adalah Brigjen Hadi Purnomo yang kini menjabat Kabinda Bali.

"Kami merasa tersentuh setelah melihat kondisi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Kami ikut berbagi meskipun tak banyak. Setidaknya sedikit meringankan beban. Kami mengimbau kepada masyarakat yang memiliki rejeki lebih untuk berbagi dengan yang kurang mampu seperti kondisi saat ini," tandas Kombes Awang yang saat itu didampingi rekan seangkatannya Kombes Pol Toni.

Kegiatan sosial yang dilakukan alumni Akpol 1993 ini disambut baik masyarakat setempat. Seorang penerima sembako bernama Zulkifli mengatakan sangat berterima kasih kepada Polri. Dia mengaku untuk kesekian kalinya mendapatkan bantuan dari Polri. *nat, pol

Komentar