nusabali

Memuliakan Para Pendidik di Hari Guru Nasional

  • www.nusabali.com-memuliakan-para-pendidik-di-hari-guru-nasional

“Seperti mimpi ya?” kata beberapa guru saat menghadiri jamuan makan siang di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/11/2015).

“Dia itu anak yang baik, hidupnya sederhana,” ucap Ibu Sutoto, seusai menghadiri makan siang bersama Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Saat ditanya harapannya kepada Jokowi, Ibu Sutoto hanya menjawab singkat. Ia berharap Jokowi sukses memimpin Indonesia.

Jokowi lalu mengaku sempat menyalami dua gurunya, salah satunya adalah Nurhayati yang merupakan guru Biologi.
"Beliau guru Biologi saya. Karena sudah 40 tahun tidak ketemu, mudah-mudahan tidak salah ingat," kata Presiden.
Jokowi juga sempat menyebutkan guru-gurunya yang lain yang hadir dalam acara tersebut, di antaranya Sudadi, Sih Winarni, dan Ning selaku guru Kimia.

“Dulu (pelajaran) Kimia saya nilainya paling bagus, tanya Bu Ning. Banyak yang tidak percaya saya pandai, karena guru-guru saya, bukan saya,” seloroh Presiden.
Seusai berpidato, Jokowi sempat berfoto bersama dengan guru berprestasi penerima penghargaan dan guru-guru semasa dirinya bersekolah.

Jokowi tampak berlutut dan mencium tangan seorang guru perempuan yang duduk di kursi roda. Guru tersebut membalas dengan memeluk Jokowi.
Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi sempat bersalaman dengan ratusan guru dan menerima permintaan foto bersama. 

Momen Hari Guru Nasional dimanfaatkan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil (RK), untuk menengok mantan wali kelasnya saat duduk di kelas tiga SMPN 2 Kota Bandung. Sang guru kini tengah terbaring sakit di Ruang HHCU RS Al Islam.
"Tadi saya buka media sosial, lalu ada informasi, guru saya, Pak Yoyo, dirawat di RS Al Islam. Kebetulan momentum Hari Guru Nasional juga," tutur RK.

Saat akan bersalaman dengan guru Pendidikan Moral dan Pancasila (PMP) itu, RK langsung disambut dengan pertanyaan bagaimana rasanya menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Bandung ini. Menurut RK, dia dan sang wali kelas terbilang cukup dekat, terutama karena saat sekolah dulu, RK berhasil menyabet prestasi rangking satu.
"Itu satu-satunya peringkat satu yang saya raih di SMP. Jadi memori prestasi saya melekat di Pak Yoyo," ucapnya.

Mantan dosen Arsitektur ITB ini menyebut, salah satu petuah sang wali kelas saat SMP adalah terus mengejar prestasi. Pesan itu menjadi bekal untuknya mengenyam pendidikan ke tingkat lanjut. Alhasil saat itu RK pun menjadi satu-satunya siswa yang masuk ke SMAN 3 yang merupakan sekolah favorit di Kota Bandung.

"Setelah dua tahun saya jadi walikota, ilmu yang beliau berikan ini saya praktikkan untuk membuat pendidikan karakter yang berbasis agama, kesundaan dan bela negara," katanya. 7 beragam sumber

Komentar