nusabali

Kader Kutu Loncat Berjatuhan di 2014

  • www.nusabali.com-kader-kutu-loncat-berjatuhan-di-2014

Menjelang Pileg 2019, sejumlah politisi loncat partai. Ini mirip dengan fenomena menjelang Pileg 2014 lalu, sebagaimana terjadi di Tabanan.

Sudana sendiri sempat dipercaya menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2009-2010, lalu dialihkan menjadi Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Bali 2010-2011. Namun, Sudana kemudian diberangus induk partainya, karena dukung Sukaja yang membelot di Pilkada Tabanan 2010.

Sukaja dan Sudana membelot, karena DPP PDIP mengeluarkan Relkomendasi Jilid II pasangan Calon Bupati-Wakil Calon Bupati ke Pilkada Tabanan 2010. Awalnya, DPP PDIP keluarkan Rekomendasi Jilid I untuk pasangan Wayan Sukaja-Ni Putu Eka Wiryastuti. Kemudian, rekomendasi tersebut dianulir, hingga lahir Rekomendasi Jilid II yang mengusung pasangan Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya.

Pasca kalah di Pilkada Tananan 2010, lalu diberangus induk partainya, Sukaja dan Sudana gabung ke partai berbeda. Sukaja gabung ke Hanura, sementara Sudaha gabung ke Gerindra. Bersama dua rekannya sesama mantan PDIP lagi, Gede Putu Arimbawa dan IGM Sumandiyoga, mereka maju sebagai caleg DPRD Bali Dapil Tabanan di Pileg 2014. Sukaja dan Sumandiyoga maju sebagai caleg dari Hanura, sementara Sudana dan Arimbawa maju sebagbai caleg dari Gerindra.

Namun, mereka gagal lolos ke DPRD Bali, karena suaranya kurang signifikan. Sukaja yang bertarung dari balik terali besi selaku terpidana 4 tahun kasus korupsi dana bansos Rp 455 juta, hanya meraih 4.933 suara. Sedangkan Sudana hanya meraih 4.007 suara. Sebaliknya, Arimbawa dan Sumandiyoga masing-masing cuma mendulang 3.983 suara dan 1.648 suara.

Tiga tahun menjelang Pileg 2014, Sukaja kembali hijrah dari Hanura ke Golkar. Bahkan, Sukaja hanya 3 bulan gabung di Golkar, sebelum loncat lagi ke NasDem, pasca terpental dari pencalonan sebagai Ketua DPD II Golkar Tabanan 2016-2021. Sukaja dapat jabatan empuk sebagai Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan DPW NasDem Bali.

Kepada NusaBali, Sukaja mengatakan dirinya diproyeksikan maju sebagai caleg DPRD Bali dari NasDem Dapil Tabanan di Pileg 2019 mendatang. Sukaja pun siap membantu NasDem wujudkan target satu fraksi di DPRD Bali 2019-2024. Sukaja sendiri optimistis lolos ke DPRD Bali.

“Saat Pileg 2014 lalu, saya hanya duduk di dalam penjara. Tanpa bergerak pun, suara saya kala itu cukup banyak. Tapi, karena ada permainan, suara saya jadinya hanya 4.933,” ungkap Sukaja saat dikonfirmasi NusaBali di Tabanan, Rabu (24/8).

Sukaja menyebutkan, di kampung mertuanya kawasan Desa Tunjuk, Kecamatan, kala itu dia mampu meraih 1.005 suara. Sedangkan di Kecamatan Marga, dia meraup 3.500-an suara, dan di wilayah Kecamatan Kediri mengoleksi 1.005 suara.

“Di tiga kecamatan itu saja saya meraih 5.510 suara. Jika ditambahkan dari 7 kecamatan lainnya, dapat 1.000 saja, sudah 6.500-an suara. Pasti ada permainan, namun saya tak bisa ngomong apa,” kata Sukaja seraya menyebutkan, setelah bebas dari penjara dan bisa berjuang maksimal, dirinya berharap mearih suara dua kali lipat dari 4.933 suara dalam Pileg 2019 mendatang. * k21

Komentar