nusabali

Atasi Banjir di Ungasan, Pembangunan Drainase Dimatangkan

  • www.nusabali.com-atasi-banjir-di-ungasan-pembangunan-drainase-dimatangkan

MANGUPURA, NusaBali - Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, khususnya di Simpang Nirmala yang dikenal sebagai titik langganan banjir, mulai mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Rencana pihak terkait akan berembuk, Jumat (3/5) besok untuk membicarakan penanganan banjir jangka panjang, salah satu yang akan dimatangkan terkait rencana pembangunan drainase.

Sambil menunggu keputusan dari pertemuan itu, di lokasi terlihat sudah dilakukan pengaspalan jalan. Khususnya di titik yang sering tergenang banjir, sehingga permukaannya sekarang rata dengan jalan utama, dengan begitu air tidak menggenang.
“Kondisinya sudah diaspal, mungkin itu bagian dari pemeliharaan. Namun, kami tetap fokus pada penanganan masalah banjir di sana,” ujar Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, Rabu (1/5) siang.

Upaya mengatasi persoalan banjir untuk jangka panjang, kata Gede Arta, segera akan dibahas dengan Balai Jalan Nasional dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, termasuk pembahasan tentang kemungkinan pembuatan drainase yang lebih efektif. Sebab, mengatasi banjir yang kerap melanda Jalan Raya Uluwatu memerlukan mitigasi dan perencanaan yang komprehensif untuk mencapai solusi yang maksimal. Sebab, selain penanganan banjir di dekat Simpang Nirmala, perhatian juga difokuskan pada beberapa titik lainnya di daerah itu, termasuk permasalahan banjir di Bypass Ngurah Rai. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam mengatasi banjir di wilayah Kuta Selatan secara lebih luas.

“Semua persoalan pasti ada jalan keluar, yang terpenting harus kita lakukan mitigasi, perencanaan secara komperensif agar nanti goal yang kami harapkan bisa maksimal,” tegas Gede Arta.

Sementara, Pejabat Fungsional Ahli Muda Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Badung Putu Teddy Widnyana, menjelaskan sejauh ini upaya identifikasi telah dilakukan. Namun penyelesaian masalah masih terkendala karena buangan air terakhir berada di tanah kosong milik warga, bukan aliran sungai. Rencana penanganan lebih lanjut akan dibahas dalam pertemuan koordinasi yang dijadwalkan pada Jumat (3/5) besok.

“Penanganan banjir di sana merupakan kewenangan Balai Pelaksana Jalan, karena itu merupakan jalan nasional. Kondisi jalan di sana cembung dan mungkin di sana tidak ada saluran drainase, sehingga tergenang di area sana. Yang kami lakukan mengidentifikasi terhadap rencana buangan air yang tergenang di bahu jalan,” jelas Teddy.

Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah pembebasan lahan warga untuk pembuatan saluran drainase baru. Namun, Teddy mengakui jika pelaksanaan perbaikan drainase akan tetap dilakukan oleh Balai Jalan, dengan Dinas PUPR Badung yang akan bertanggung jawab dalam perencanaan, dan jika diperlukan hingga pembebasan lahan. “Karena di sisi selatan dan utara agak tinggi, sehingga kami rencananya akan membuangnya ke arah barat dan kami survei untuk mencari alternatif buangan air hujan ini,” tuturnya.

“Seluruh upaya ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan banjir yang telah lama menjadi keluhan warga sekitar Simpang Nirmala,” imbuh Teddy. 7 ol3

Komentar