nusabali

Pengumuman Nama Pembicara dan Peluncuran Tiket Tahap Awal Ubud Writers & Readers Festival 2018

  • www.nusabali.com-pengumuman-nama-pembicara-dan-peluncuran-tiket-tahap-awal-ubud-writers-readers-festival-2018

Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) akan kembali hadir di Ubud, Bali pada tanggal 24-28 Oktober 2018.

Kim Scott, seorang novelis kawakan Australia yang karya pertamanya Benang (1999) memenangkan Miles Franklin Award, hadiah sastra tertinggi di Australia, juga akan hadir dalam panel diskusi dalam UWRF 2018.

Penyair kenamaan India sekaligus novelis dan penari, Tishani Doshi, yang baru-baru ini tersorot karena responnya terhadap masalah kekerasan terhadap perempuan di India pada Festival Hay 2018, akan hadir bersama penulis, sutradara, dan dokter asal Nigeria, Uzodinma Iweala. Iweala juga merupakan CEO dari The Africa Centre di New York, yang mempromosikan narasi baru tentang Afrika dan diasporanya yang lebih berfokus pada sisi budaya, kebijakan, dan bisnis.

Penulis memoar dan novelis Pakistan, Fatima Bhutto akan kembali ke UWRF setelah penampilan pertamanya di tahun 2008. Sementara itu, fokus tentang kesetaraan dan hak eksklusif dalam dunia penerbitan, penulis asal Singapura kelahiran Indonesia bernama Clarissa Goenawan, akan hadir bersama Geoff Dyer, anggota Royal Society of Literature yang karya-karyanya telah diterjemahkan dalam 24 bahasa.

Ke-16 nama pembicara di atas akan membawakan karya-karya terbaiknya yang berkaitan dengan tema terpilih UWRF 2018, ‘Jagadhita’, yang diartikan sebagai ‘The World We Create’. Selama lima hari penyelenggaraan Festival, UWRF mengajak para pengunjungnya untuk mempertimbangkan kembali seperti apa dunia yang telah kita ciptakan, maupun peristiwa-peristiwa di dunia yang dengan atau tanpa sengaja telah berlangsung karena kehadiran manusia. Kita akan bersama-sama mengurai masalah dan menemukan solusi bagi dunia yang selama ini kita tinggali.

Sejak digelar pertama kali sebagai usaha pemulihan atas tragedi bom Bali yang pertama, Ubud Writers & Readers Festival menjadi salah satu Festival terbaik untuk bertukar ide, inspirasi, dan gagasan dari seluruh dunia. Para sastrawan, cendekiawan, seniman, pegiat, dan akademisi telah sama-sama saling membagi kisah dan suara hebatnya dalam Festival ini.

“Kami sangat bangga mengumumkan pembicara tahap awal Ubud Writers & Readers Festival tahun ini,” ujar Founder & Director UWRF, Janet DeNeefe. “Berawal dari ide sederhana 15 tahun yang lalu, kami telah berkembang menjadi wadah yang cukup dikenal untuk menampilkan para penulis dan seniman, baik mereka yang masih baru atau yang sudah ternama. Festival ini telah menjadi salah satu acara sastra dan seni terkemuka di dunia,” lanjutnya.

“Kami menyatukan suara-suara paling berpengaruh di dunia dalam sebuah diskusi penting dan pertukaran ide yang berharga. Tahun lalu, kami menyambut pembicara yang berasal dari lebih 30 negara. Tahun ini pun, ada lebih banyak negara yang diwakili. Di UWRF, batas budaya dan geografis seolah hilang saat para pembicara dan peserta panel kami membaur menjadi sebuah komunitas global”.

“Saya mengundang Anda semua untuk bergabung dengan kami dalam merayakan tahun ke-15 UWRF sebagai festival inspirasi dan gagasan terkemuka di Asia Tenggara,” tutup Janet DeNeefe.*

Komentar