Perajin Bali Berharap Imbas Inacraft
Para pelaku usaha kecil menengah (UKM) sektor industri kerajinan Bali berharap bisnis industri kerajinan (handicraft) bangkit dan lebih bergairah.
DENPASAR, NusaBali
Harapan tersebut menyusul pelaksanaan International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-20 di Jakarta Internasional Convention Centre (JICC) yang dimulai Rabu (25/4) sampai Minggu (29/4).
Ada 40 UKM Bali yang berpameran di ajang pameran industri kerajinan terbesar tahunan tersebut. Produk industri kerajinan Bali diantaranya keramik, produk kayu-kayuan, tenun ikat, fesyen, home decore dan lainnya. Dari 40 UKM tersebut, 16 stand diperuntukan UKM pemula yang berasal dari kabupaten/kota di Bali.
Ketua DPD Asosiasi Pelaku Usaha Handicraft Indonesia (Aspehi) Bali I Ketut Darma Siaja, berharap event Inacraft berimbas positif untuk bisnis handicraft nasional dan Bali khususnya. “Tentu saja kita berharap industri kerajinan bergairah setelah agak melesu,” ujar Darma Siadja, Rabu (25/4).
Menurut Darma Siaja, Inacraft memang salah satu event yang diharapkan bukan hanya menjadi ajang promosi, tetapi sekaligus transaksi industri kerajinan Bali. “Karena ini bukan saja diikuti kalangan dalam negeri, tetapi juga dari berbagai negara,” tambahnya. Tidak kurang dari 52 negara dalam event bertema ‘Colouring the World from Smart Village to Global Market’, yang dibuka Wapres Jusuf Kalla.
Nilai transaksi pada Inacraft tahun lalu mencapai 1,1 miliar dolar AS, sedangkan target saat ini dipasang di angka 1,3 miliar dollar AS. *k17
Harapan tersebut menyusul pelaksanaan International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-20 di Jakarta Internasional Convention Centre (JICC) yang dimulai Rabu (25/4) sampai Minggu (29/4).
Ada 40 UKM Bali yang berpameran di ajang pameran industri kerajinan terbesar tahunan tersebut. Produk industri kerajinan Bali diantaranya keramik, produk kayu-kayuan, tenun ikat, fesyen, home decore dan lainnya. Dari 40 UKM tersebut, 16 stand diperuntukan UKM pemula yang berasal dari kabupaten/kota di Bali.
Ketua DPD Asosiasi Pelaku Usaha Handicraft Indonesia (Aspehi) Bali I Ketut Darma Siaja, berharap event Inacraft berimbas positif untuk bisnis handicraft nasional dan Bali khususnya. “Tentu saja kita berharap industri kerajinan bergairah setelah agak melesu,” ujar Darma Siadja, Rabu (25/4).
Menurut Darma Siaja, Inacraft memang salah satu event yang diharapkan bukan hanya menjadi ajang promosi, tetapi sekaligus transaksi industri kerajinan Bali. “Karena ini bukan saja diikuti kalangan dalam negeri, tetapi juga dari berbagai negara,” tambahnya. Tidak kurang dari 52 negara dalam event bertema ‘Colouring the World from Smart Village to Global Market’, yang dibuka Wapres Jusuf Kalla.
Nilai transaksi pada Inacraft tahun lalu mencapai 1,1 miliar dolar AS, sedangkan target saat ini dipasang di angka 1,3 miliar dollar AS. *k17
1
Komentar