Muncul Penolakan Pengurangan Akses Masuk Pantai Kuta
Dari 31 Akses Masuk Rencana Dikurangi Menjadi 17
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti pemasang spanduk. Namun, berisi tulisan yang mengatasnamakan pedagang di Pantai Kuta.
MANGUPURA, NusaBali
Rencana penutupan sejumlah akses masuk ke Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung mendapat penolakan dari sejumlah pedagang. Sebagai bentuk penolakan, sejumlah pedagang membentangkan spanduk di salah satu titik di dekat pantai. Spanduk itu juga dibubuhi tanda tangan.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti pemasang spanduk tersebut. Namun, dalam spanduk berisi tulisan yang mengatasnamakan pedagang di Pantai Kuta. "Kami Pedagang Pantai Kuta Meminta Agar Pintu Yang Sudah Ada Jangan Ditutup!!! Tolong Pak Bupati Badung & Anggota Dewan".
Kemunculan spanduk tersebut diketahui pada Sabtu (8/7). Namun, oleh Satgas Pantai Kuta spanduk itu pun langsung diturunkan.
Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna, membenarkan keberadaan spanduk penolakan rencana penutupan sejumlah akses pintu masuk ke Pantai Kuta.
Spanduk tersebut ditemukan diikat pada sebuah pohon kelapa, tiang lampu penerang jalan (LPJ) dan sekitar tembok penyengker Pantai Kuta titik seberang Hotel Sheraton Kuta. "Spanduk ditemukan oleh petugas kita yang sedang patroli rutin," katanya, Minggu (9/7).
Sebagai tindak lanjut, Sirna mengaku memerintahkan anggotanya untuk melepas spanduk tersebut. Kuat dugaan, lanjutnya, itu merupakan respon terhadap rencana penutupan beberapa akses masuk Pantai Kuta. "Kami belum tahu orangnya, untuk spanduk itu sudah diamankan ke kantor Satgas," ucapnya.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista juga membenarkan temuan spanduk penolakan itu. Namun dia mengaku tidak tahu pasti, siapa yang sebenarnya membuat dan memasang spanduk mengatasnamakan pedagang Pantai Kuta itu. Meski demikian, terlepas dari siapa di balik spanduk tersebut, Wasista berharap agar semua pihak dapat mendukung berbagai program yang bermuara pada baiknya pengelolaan Pantai Kuta ke depan.
"Program pengurangan akses masuk itu untuk kebaikan bersama dan memudahkan pengawasan. Ya, harapannya semua pedagang mendukung itu," harap Wasista.
Dia memastikan pengurangan terhadap sejumlah akses masuk ke Pantai Kuta notabene sudah diperhitungkan dari berbagai aspek. Termasuk di antaranya perkembangan perekonomian masyarakat. Bahkan penutupan itu juga sudah diperhitungkan oleh pemerintah bersama dengan tim.
Atas temuan itu pula, Wasista menegaskan akan menggelar rapat bersama dalam waktu dekat, termasuk salah satunya terkait temuan spanduk itu.
"Penutupan beberapa akses itu untuk kebaikan. Kita juga sudah konsultasi dengan berbagai pihak," kata Wasista.
Diberitakan sebelumnya, Desa Adat Kuta mengusulkan pengurangan jumlah akses masuk Pantai Kuta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung bersamaan dengan proyek renovasi tembok penyengker Pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta).
Dari 31 jumlah akses keluar/masuk, Desa Adat Kuta mengusulkan hanya 17 di antaranya yang dipertahankan. Pengurangan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan kunjungan wisatawan ke depannya.
Hal itu disampaikan Desa Adat Kuta bersamaan dengan usulan penambahan semacam ornamen pada desain tembok penyengker Pantai Kuta yang baru. Penambahan ornamen dimaksudkan untuk menghindari adanya pengunjung yang duduk di atas tembok penyengker. 7 dar
1
Komentar