nusabali

25 Peserta Ramaikan Parade Jukung Sanfest

Dampak Pandemi, 70 Persen Jukung Nelayan Rusak

  • www.nusabali.com-25-peserta-ramaikan-parade-jukung-sanfest

 
DENPASAR, NusaBali
Serangkaian Sanur Village Festival (Sanfest) ke-15 Tahun 2022, Kamis (18/8) digelar parade jukung tradisional.

Parade ini diikuti 25 jukung tradisional dengan tenaga penggerak menggunakan layar. Kegiatan ini dimulai dari Pantai Segara menuju ke Pantai Hyatt Sanur Denpasar, dan menarik perhatian wisatawan yang sedang berada di pantai. Beberapa wisatawan juga ikut naik jukung ini, yang sekaligus sebagai wahana memperkenalkan jukung tradisional ini.
 
Salah seorang wisatawan, Rosemary asal Canberra Australia mengatakan, dirinya sangat tertarik dengan perahu ini. Apalagi di negaranya tak ada perahu tradisional. “Saya baru pertama lihat jukung ini. Sangat menarik dan luar biasa,” ujarnya.
 
Ketua Induk Persatuan Jukung Tradisional Dewi Satayo Jana Gandhi Sanur, I Wayan Jelantik mengatakan, tahun ini tak digelar lomba melainkan hanya parade. Hal ini dikarenakan kondisi angin yang cukup kencang dan membahayakan.
 
“Selama dua tahun kami tidak melaut karena tidak ada turis yang biasanya kami layani menikmati pelayaran di sekitar Sanur,” kata Jelantik.
 
Jukung ini hanya digunakan sebagai jukung wisata dan bukan untuk mencari ikan. Sehingga selama pandemi, jukung ini tak beroperasi. Bahkan 70 persen jukung milik kelompok ini dalam kondisi rusak.
 
Sementara untuk biaya perbaikannya sangat tinggi. Apalagi harga kayu untuk membuat jukung harganya sangat mahal dan langka. Anggota kelompok jukung ini yakni 170 orang, yang dibagi ke dalam lima kelompok. “Biasanya dulu kalau ada lomba pesertanya 50 – 70 jukung. Tapi sekarang sedikit karena banyak yang rusak,” imbuhnya.
 
Sementara, generasi muda saat ini menurutnya kurang tertarik dengan jukung ini dikarenakan ada pilihan pekerjaan lain. Apalagi untuk mengendalikan jukung diperlukan keahlian khusus dan perlu latihan. “Semua anggota kami wajib memiliki sertifikat life safety guard,” ungkapnya.
 
Sementara itu, pasca pandemi ini pengguna jasa jukung ini masih sedikit. Dalam sehari hanya disewa tiga sampai empat wisatawan saja. Bahkan kadang dalam sehari tanpa penyewa.
 
“Kalau dulu, sekitar tahun 1980 sampai 1990-an, dalam sehari dari 170 jukung semua dapat giliran,” imbuhnya.
 
Sementara itu, Ketua Umum Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan parade jukung telah ikut andil sejak festival pertama digelar pada 2006.
 
“Jukung merupakan salah satu ikon Sanur dan sangat diminati wisatawan asing untuk berlayar menikmati suasana pantai,” kata Ketua PHRI Denpasar ini.
 
Dia menambahkan, puncak acara Sanfest digelar 17-21 Agustus 2022 dengan berbagai sajian kuliner, sport, fun games, aktivitas bahari, aksi peduli lingkungan, dan panggung hiburan yang menghadirkan para musisi top Tanah Air. *mis

Komentar