nusabali

Dua Kecamatan Diamuk Puting Beliung, Belasan Bangunan Rusak

  • www.nusabali.com-dua-kecamatan-diamuk-puting-beliung-belasan-bangunan-rusak

Dua kecamatan di Kabupaten Bangli diamuk bencana angin puting beliung, Minggu (23/10) sore, yakni Kecamatan Susut dan Kecamatan Bangli.

BANGLI, NusaBali
Akibatnya, belasan bangunan dilaporkan mengalami kerusakan. Bencana puting beliung ini terjadi Minggu sore saat hujan lebat, mulai pukul 17.00 Wita hingga 18.00 Wita. Untuk wilayah Kecamatan Bangli, puting beliaung antara lain mengamuk di Desa Bunutin dan Desa Tamanbali. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Susut, puting beliung mengamuk di Desa Demulih, Desa Abuan, dan Desa Apuan.

Informasi di lapangan, belasan bangunan rumah mengalami kerusakan akibat diterjang puting beliung. Rumah-rumah tersebut tersebar di desa-desa yang diamuk puting beliung. Kerusakan rata-rata terjadi di bagian atap. Selain merusak rumah-rumah penduduk, bencana puting beling di dua kecamatan di Bangli kemarin sore juga mengakibatkan pohon-pohon bertumbangan.

Pantauan NusaBali, sebatang pohon Albesia tumbang melintang ke tengah jalan di jalur Desa Bunutin (Kecamatan Bangli)-Desa Demulih (Kecamatan Susut). Akibatnya, arus lalulintas sempat lumpuh. “Anginnya tadi sangat kencang, sampai menumbangkan pohon, selain merusak bangunan,” ungkap I Wayan Sumarja, seorang warga Banjar Selati, Desa Bunutin, yang tadi malam membersihkan pohon Albesia tumbang di tengah kegelapan bersama krama lainnya.

Sedangkan di Jalur Utama Bangli-Gianyar, tepatnya di kawasan Banjar Guliang Kawan, Desa Bunutin, belasan bangunan mengalami kerusakan. Termasuk di antaranya bangunan bengkel pembuatan sanggah. “Ini atapnya terbang sampai puluhan meter,” ungkap I Kadek Darmada, 23, seorang tukang sanggah asal Singaraja, Buleleng yang kerja di bengkel pembuat sanggah tersebut.

Hingga tadi malam pukul 19.00 Wita, warga di Desa Bunutin dan sekitarnya terlihat masih di jalanan, berbincang tentang terjangan angin puting beliung yang baru saja terjadi. Warga setempat juga heran, karena terjangan puting beliung disertai hujan butiran es.

“Suara butiran es yang jatuh seperti krosokan pasir. Namun, hujan es itu hanya sebentar teradi, sekitar 10 menit,” ujar Kadek Darmada. “Ini pertama kalinya terjadi puting beliung disertai hjan es. Setahun lalu desa kami juga smpat diterjang angin puting beliung, tapi tak ada hujan es seperti sekarang,” imbuh Darmada diamini krama lainnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Bangli  hingga tadi malam masih melakukan pengecekan di lapangan, pasca bencana puting beliung di sejumlah desa di dua kecamatan. “Kami belum bisa pastikan berapa titik kerusakan yang ada dan berapa pula ketrugian material. Kami masih melakukan pendataan,” ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa. k17

Komentar