nusabali

Satgas Covid Malah Ditodong Sabit

Minta Warga Tak Keluyuran saat PPKM Mikro

  • www.nusabali.com-satgas-covid-malah-ditodong-sabit

Pelaku juga melontarkan kata-kata terkait covid, care nak ci gen nawang masalah Covid.

GIANYAR, NusaBali

Satgas Covid-19 Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar,  ditodong sabit saat patroli terkait PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berskala mikro, Sabtu (13/2) sekitar pukul 21.00 Wita. Todongan sajam ini terjadi saat Satgas Covid meminta seorang warga, I Made Netra alias Kaprot, agar tidak keluyuran di malam hari.

Diduga tak terima disuruh pulang, Kaprot berontak. Dia mengejar 4 pecalang sambil menodongkan sebilah sabit. Kini, Kaprot sudah diamankan di Mapolsek Ubud. Informasi dihimpun, mulanya korban I Wayan Balik,49, seorang pecalang asal Banjar Kawan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, berpatroli PPKM di seputaran Desa Mas. Korban berpatroli dari atas kendaraan Pick Up Hilux bersama tiga rekannya sesama pecalang asal Desa Mas. Mereka yakni I Made Dita,42, asal Banjar Kumbuh, I Wayan Weta asal Banjar Pengosekan, dan I Wayan Kartika asal Banjar Batan Ancak. Mobil Hilux dikemudikan I Made Dita. Sedangkan, I Wayan Balik, I Wayan Weta, dan I Wayan Kartika, duduk di belakang. Setibanya di Jalan Cempaka, Banjar Kumbuh, Desa Mas, mereka bertemu dengan pelaku I Made Netra,41, alias Kaprot, asal Banjar Bangkilesan, Desa Mas, tepatnya di depan Gusde House.

Saat itu sepeda motor pelaku terparkir melintang di tengah jalan sehingga I Made Dita kemudian menghentikan kendaraan patroli. Selanjutnya, I Wayan Balik dan I Made Dita turun dari mobil dan meminta pelaku untuk memindahkan sepeda motornya dan pulang karena hari sudah malam. Pelaku pun langsung mengambil sepeda motornya dan masuk ke villa tempatnya bekerja.

Sedangkan, sebelum melanjutkan partroli, I Wayan Balik terlebih dahulu mencuci tangan di depan Villa Gusde House. Namun ternyata, pelaku Kaprot tidak pulang. Melainkan datang kembali sambil menodongkan sabit. Pelaku juga melontarkan kata-kata terkait covid, care nak ci gen nawang (seperti kamu saja yang tahu) masalah Covid.

Melihat pelaku membawa senjata tajam, keempat pecalang itu pun pilih menyelamatkan diri. I Made Dita langsung berlari ke dalam Villa Gusde House. I Wayan Weta dan I Wayan Kartika yang tadinya masih berada di dalam mobil langsung turun. Weta lari ke arah utara dan Kartika berlari ke arah selatan. Sedangkan I Wayan Balik yang masih mencuci tangan dihampiri oleh pelaku dan langsung mengayunkan sabit ke arah kepala Balik. Beruntung Balik bisa menghindar dan tidak terkena sabetan sabit, kemudian ia berlari kearah utara di Jalan Cempaka. Saat itu juga pelaku sempat berusaha mengejar korban namun tidak berhasil. Justru pelaku kembali ke tempat memarkir mobil patroli dan merusak lampu sen belakang sebelah kiri mobil tersebut. Atas peristiwa tersebut, korban I Wayan Balik pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Posko Covid-19 Desa Mas dan selanjutnya melapor ke Polsek Ubud.

Kapolsek Ubud AKP I Gede Sudyatmaja, saat dikonfirmasi terpisah, membenarkan perihal peristiwa tersebut. Dia mengatakan setelah mendapatkan laporan tersebut, anggota Unit Lidik Reskrim Polsek Ubud dibawah pimpinan Iptu I Wayan Gede Mudana langsung menyelidiki pelaku malam itu juga. Sampai akhirnya sekitar pukul 24.00 Wita, Kaprot ditemukan di sebuah villa milik warga di Jalan Cempaka, Desa Mas, Kecamatan Ubud. "Bersama pelaku juga, kami amankan barang bukti berupa sebuah sabit dengan gagang besi dalam keadaan patah," ungkapnya Minggu (14/2).

Ditambahkan, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ubud. Sementara, diduga pelaku nekat menyabetkan sabit kepada korban karena salah paham saat diminta untuk memindahkan sepeda motornya.

Saat ditanya apakah pelaku dalam kondisi mabuk? AKP Sudyatmaja mengatakan bahwa saat diperiksa dari mulut pelaku memang tercium bau minuman keras. Namun pihaknya masih akan melakukan pendalaman mengenai dugaan tersebut. Agar tak terjadi peristiwa serupa, Kapolsek Sudyatmaja berharap masyarakat bersama-sama mendukung pelaksanaan patroli PPKM berskala mikro. *nvi

Komentar