nusabali

Bupati Eka Wiryastuti Terharu Nyangging Nenek 80 Tahun

  • www.nusabali.com-bupati-eka-wiryastuti-terharu-nyangging-nenek-80-tahun

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri ikut saksikan prosesi matatah massal dengan sangging Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryatuti di Wantilan Banjar Palak, Desa Pakraman Besakih, Minggu kemarin

Ritual matatah missal di Wantilan Banjar Pala, Desa Besakih, Minggu kemarin dihadiri pula Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Ketua Umum Perguruan Siwa Murti Bali Jro Mangku Made Subagia, anggota DPRD Tabanan, dan sejumlah pimpinan SKPD di Lingkungan Pemkab Tabanan.

Perlu dicatat, Bupati IGA Mas Sumatri merupakan ‘Bupati Wanita Kedua di Bali’ setelah Eka Wiryastutu. Bupati Mas Sumatri yang notabene mantan Srikandi PDIP, baru naik ke kursi kepala daerah melalui Pilkada Karangasem 2015.

Dalam kesempatan itu, Bupati Mas Sumatri menyampaikan terima kasih kepada Perguruan Siwa Murti atas program matatah massal yang digelar di Desa Besakih tersebut. “Saya atas nama Pemkab Karangasem mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian Perguruan Siwa Murti yang telah menyelenggarakan kegiatan mapetik dan matatah massal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat ini,” jelas Bupati asal Banjar Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem yang mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2009-2014 ini.

Sementara itu, ritual matatah (potong gigi) massal di Wantilan Banjar Pala, Desa Besakih ke-marin diikuti 250 peserta. Selain itu, ada ritual mapetik (potong rambut) yang diikuti 150 peserta dan mawinten Saraswati dengan melibatkan 400 peserta. Acara ini juga dirangkaikan dengan pembagian sembako gratis kepada 100 KK miskin.

Sebelumnya, 16 Oktober 2016 lalu, Perguruan Siwa Murti telah menyelenggarakan kegiatan sosial yakni pengobatan sekala niskala yang diadakan di tempat yang sama, dengan diikuti 600 peserta. Selanjutnya, kegiatan pengobatan sekala niskala akan digelar perguruan ini di kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung, 29-30 Oktober 2016 depan.

Upacara matatah massal di Desa Besakih kemarin dipuput empat sulinggih, yakni Ida Rsi Bujangga Wesnawa Putra Wirya Arda Nareswara (dari Griya Batur Bujangga Sari, Banjar Batur, Desa Sesetan, Denpasar Selatan), Ida Rsi Agung Wayabya Sugata Karana (dari Griya Buduk, Banjar Kepasekan, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung), Ida Pedanda Istri Rai (dari Griya Suci, Banjar Gunung Biau, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem), dan Ida Rsi Agung Putra Pinatih (dari Griya Wangbang, Banjar Terusan, Desa Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana).

Selama proses matatah massal kematin, ikut terlibat 40 sangging (tukang potong gigi), termasuk Bupati Eka Wiryastuti. Krama peserta matatah massal dilayani dalam 10 bale petatahan terpisah. Prosesi matatah diawali seluruh peserta muspa bersama, selanjutnya naik ke bale petatahan secara bergantian. Setelah seluruh peserta tuntas terlayani, maka empat sulinggih mapuja, disusul seluruh peserta malukat, majaya-jaya dan terakhir kembali muspa bersama.

Sebelum puncak upacara matatah massal, sempat digelar kegiatan pengobatan gratis secara medis dan non medis (sekala dan niskala) yang dikoordinasikan Bupati Eka Wiryastuti di Bale Banjar Palak, Desa Besakih sejak dinihari pukul 01.00 Wita hingga siang pukul 12.00 Wita.  k21

Komentar