Ngusaba Kadasa Pura Batur Tanpa Panganyar Kabupaten
BANGLI, NusaBali
Upacara Ngusaba Kadasa di Pura Ulundanu Batur, Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli akan dilaksanakan pada Anggara Pon Wuku Merakih, Selasa (7/4) mendatang.
Pelaksanaan ngusaba dilakukan terbatas untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19). Bhakti pangayar yang biasa dilaksanakan secara bergantian oleh kabupaten/kota lainnya di Bali ditiadakan. Pangemong Pura Ulundanu Batur, Jero Gede Batur Duhuran, mengatakan pelaksanaan pujawali Ngusaba Kadasa sudah dibahas dalam pertemuan Desa Adat Batur dengan PHDI. Menyikapi kondisi saat ini, ngusaba disederhanakan yakni selama 7 hari mulai dari ngamedalang hingga nyineb. “Ida Bhatari katurang bhakti pengodal (medal) pada 4 April dan upacara nyineb pada 11 April," jelas Jero Gede Batur Duhuran, Minggu (29/3).
Pamedek yang tangkil ke jeroan dibatasi sebanyak 25 orang mengikuti imbauan pemerintah untuk melaksanakan social distancing. Krama desa pun menghaturkan bhakti pepranian di merajan masing-masing. Menurut Jero Gede Batur Duhuran, persembahyangan krama desa dijadwalkan per banjar adat dan yang ke pura cukup perwakilan. Tidak hanya itu, bhakti panganyar dari kabupaten/kota di Bali tidak ada. Persembahyangan ditutup pukul 22.00 Wita.
Diterangkan, krama subak yang akan menghaturkan suwinih agar diwakili oleh utusan maksmal 2 orang. “Pelaksanaan ngusaba disederhanakan, tidak ada ilen-ilen, pengayar kabupaten tidak ada, namun tidak mengurangi makna upacara ngusaba. Pelaksanaan upacara ini untuk memohon karahayuan jagat,” sambungnya. Pepada wewalungan dan pepada penek yang melibatkan banyak orang dan gamelan juga ditiadakan. Banten pepada langsung katur di palinggih. *esa
1
Komentar