Pemkot Gelar Lomba Masakan Bali
Sebagai upaya membangkitkan sekaligus memperkenalkan produk lokal khususnya kuliner khas Bali ke ajang internasional, Pemkot Denpasar melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam bekerjasama dengan ICA (Indonesia Chef Association) menggelar acara bertajuk ‘Balinese Rijsttafel Cooking Competition’.
DENPASAR, NusaBali
Ajang rutin tahunan yang kini memasuki pelaksanaan kelima ini dibuka oleh Wakil Ketua TP PKK, Nyonya Antari Jaya Negara didampingi Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Denpasar I Made Toya ditandai dengan pemukulan Panci dan penggorengan di Hotel Inna Bali Heritage, Jalan Veteran, Denpasar, Rabu (6/11).
Ketua ICA Bali I Gede Hendra Mahena mengatakan, melalui Profesional Chef Competition yang kelima ini, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan terhadap kuliner Bali, dan pihak hotel dapat menjadikan masakan Bali sebagai pilihan hidangan untuk para wisatawan.
"Bumbu Bali punya ciri khas tersendiri, dengan cita rasa yang unik, jika berhasil dikemas dengan internasional tanpa menghilangkan ciri khasnya tentu menjadi nilai lebih,” tambahnya.
Salah satu dewan juri Ketut Suastika menyatakan bahwa kompetisi ini adalah kesempatan para chef muda untuk mengasah kemampuan dalam mengolah bahan makanan dengan bumbu khas Bali. "Selain rasa dan kreatifitas yang dinilai disini juga tingkat kebersihannnya, karena itu juga menjadi standarisasi penting bagi seorang chef,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu peserta lomba I Wayan Edi Gunawan dari Element By Westin Ubud mengatakan sangat senang bisa mengikuti acara ini. "Acara ini sangat positif dan memberikan kesempatan kepada para chef pemula untuk melatih skill, khususnya masakan khas Bali, kalau urusan menang itu hanya bonus saja,” ungkapnya. *
Ketua ICA Bali I Gede Hendra Mahena mengatakan, melalui Profesional Chef Competition yang kelima ini, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan terhadap kuliner Bali, dan pihak hotel dapat menjadikan masakan Bali sebagai pilihan hidangan untuk para wisatawan.
"Bumbu Bali punya ciri khas tersendiri, dengan cita rasa yang unik, jika berhasil dikemas dengan internasional tanpa menghilangkan ciri khasnya tentu menjadi nilai lebih,” tambahnya.
Salah satu dewan juri Ketut Suastika menyatakan bahwa kompetisi ini adalah kesempatan para chef muda untuk mengasah kemampuan dalam mengolah bahan makanan dengan bumbu khas Bali. "Selain rasa dan kreatifitas yang dinilai disini juga tingkat kebersihannnya, karena itu juga menjadi standarisasi penting bagi seorang chef,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu peserta lomba I Wayan Edi Gunawan dari Element By Westin Ubud mengatakan sangat senang bisa mengikuti acara ini. "Acara ini sangat positif dan memberikan kesempatan kepada para chef pemula untuk melatih skill, khususnya masakan khas Bali, kalau urusan menang itu hanya bonus saja,” ungkapnya. *
1
Komentar