Polisi Dalami Dugaan Kelalaian
Pemasangan pertama berjalan lancar, namun saat pemasangan selanjutnya, balok baja yang akan dipasang ambrol.
Pasca Ambruknya Rangka Baja Proyek Balai Budaya Badung
MANGUPURA, NusaBali
Peristiwa ambruknya rangka atap berbahan baja (kremona) pada proyek pembangunan Balai Budaya Graha Mangu Mandala di kompleks Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung pada, Rabu (12/12) lalu, ternyata sedang didalami Polsek Mengwi. Selain memeriksa saksi-saksi, petugas juga menggali keterangan pihak PT Tunas Jaya Sanur (TJS) sebagai pihak pemborong dan tim asal Jepang untuk mendalami dugaan kelalaian dalam peristiwa yang membuat 4 pekerja mengalami luka-luka.
Informasi yang dihimpun, empat pekerja proyek yang mengalami luka-luka, yaitu Jainuri, 26 asal Sidoarjo, Jawa Timur, Supeki, 33 asal Jombang, Jawa Timur, Anduk Azan, 42, asal Sidoarjo dan Arifin, 29 asal Surabaya. "Semuanya sempat dirawat di RSUD Mangusada Badung. Saat ini ada beberapa yang masih dirawat," ujar sumber.
Dijelaskan, kejadian ini terjadi, Rabu sekitar pukul 10.00 WITA. Saat itu pekerja proyek sedang memasang baja penyangga kerangka atap gedung. Pekerjaan ini sendiri sudah dimulai sejak minggu lalu. Pemasangan pertama berjalan lancar. Namun saat pemasangan selanjutnya, balok baja yang akan dipasang ambrol.
Akibatnya balok baja dan kerangka atap jebol dan menimpa beberapa pekerja yang ada di bawahnya. Bahkan satu pekerja yang berada di dalam mobil crane tertimpa reruntuhan balok. "Korban sempat terjebak di dalam mobil crane. Tapi berhasil dievakuasi rekannya dan dilarikan ke rumah sakit," bebernya.
Dalam kejadian tersebut, pekerja bernama Jainuri mengalami luka terbuka di bagian pinggang dan kakinya. Sementara Supeki mengalami luka di bagian kepala dan kaki akibat tertimpa reruntuhan. Anduk Azan mengalami luka terbuka di bagian kepala dan rekannya Arifin sempat pingsan di lokasi kejadian.
Pasca kejadian, Tim Polsek Mengwi turun ke lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi lainnya di lokasi. Selain itu penanggung jawab proyek tersebut, Kristiano, 55 dan Cucuk Priyono juga menjalani pemeriksaan terkait kejadian tersebut. Ikut diperiksa pihak dari PT Tunas Jaya Sanur sebagai pemborong yang menggandeng Tim asal Jepang. "Kalau keterangan tim pelaksana semuanya sudah sesuai prosedur," jelasnya Penyidik juga masih mendalami dugaan kelalaian dalam peristiwa ini. "Jadi sekarang masih dilakukan penyelidikan untuk mendalami kejadian ini," tegasnya sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mengwi, Iptu Wayan Sujana belum bisa dikonfirmasi terkait hasil penyelidikan sementara. Beberapa kali dihubungi via telepon dan WhatsApp tidak menjawab.
Sebelumnya diberitakan sebuah rangka atap berbahan baja (kremona) di proyek pembangunan Balai Budaya Graha Mangu Mandala di kompleks Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, ambruk pada, Rabu (12/12) lalu. Akibat musibah tersebut, empat orang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena menderita luka-luka.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Jumat (14/12) kemarin, robohnya rangka baja terjadi pada, Rabu pukul 10.00 WITA. Rangka baja yang hendak dipasang tiba-tiba jatuh dan menimpa crane yang tepat berada di bawahnya. Crane pun rusak parah pada bagian bodi. *rez
MANGUPURA, NusaBali
Peristiwa ambruknya rangka atap berbahan baja (kremona) pada proyek pembangunan Balai Budaya Graha Mangu Mandala di kompleks Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung pada, Rabu (12/12) lalu, ternyata sedang didalami Polsek Mengwi. Selain memeriksa saksi-saksi, petugas juga menggali keterangan pihak PT Tunas Jaya Sanur (TJS) sebagai pihak pemborong dan tim asal Jepang untuk mendalami dugaan kelalaian dalam peristiwa yang membuat 4 pekerja mengalami luka-luka.
Informasi yang dihimpun, empat pekerja proyek yang mengalami luka-luka, yaitu Jainuri, 26 asal Sidoarjo, Jawa Timur, Supeki, 33 asal Jombang, Jawa Timur, Anduk Azan, 42, asal Sidoarjo dan Arifin, 29 asal Surabaya. "Semuanya sempat dirawat di RSUD Mangusada Badung. Saat ini ada beberapa yang masih dirawat," ujar sumber.
Dijelaskan, kejadian ini terjadi, Rabu sekitar pukul 10.00 WITA. Saat itu pekerja proyek sedang memasang baja penyangga kerangka atap gedung. Pekerjaan ini sendiri sudah dimulai sejak minggu lalu. Pemasangan pertama berjalan lancar. Namun saat pemasangan selanjutnya, balok baja yang akan dipasang ambrol.
Akibatnya balok baja dan kerangka atap jebol dan menimpa beberapa pekerja yang ada di bawahnya. Bahkan satu pekerja yang berada di dalam mobil crane tertimpa reruntuhan balok. "Korban sempat terjebak di dalam mobil crane. Tapi berhasil dievakuasi rekannya dan dilarikan ke rumah sakit," bebernya.
Dalam kejadian tersebut, pekerja bernama Jainuri mengalami luka terbuka di bagian pinggang dan kakinya. Sementara Supeki mengalami luka di bagian kepala dan kaki akibat tertimpa reruntuhan. Anduk Azan mengalami luka terbuka di bagian kepala dan rekannya Arifin sempat pingsan di lokasi kejadian.
Pasca kejadian, Tim Polsek Mengwi turun ke lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi lainnya di lokasi. Selain itu penanggung jawab proyek tersebut, Kristiano, 55 dan Cucuk Priyono juga menjalani pemeriksaan terkait kejadian tersebut. Ikut diperiksa pihak dari PT Tunas Jaya Sanur sebagai pemborong yang menggandeng Tim asal Jepang. "Kalau keterangan tim pelaksana semuanya sudah sesuai prosedur," jelasnya Penyidik juga masih mendalami dugaan kelalaian dalam peristiwa ini. "Jadi sekarang masih dilakukan penyelidikan untuk mendalami kejadian ini," tegasnya sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mengwi, Iptu Wayan Sujana belum bisa dikonfirmasi terkait hasil penyelidikan sementara. Beberapa kali dihubungi via telepon dan WhatsApp tidak menjawab.
Sebelumnya diberitakan sebuah rangka atap berbahan baja (kremona) di proyek pembangunan Balai Budaya Graha Mangu Mandala di kompleks Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, ambruk pada, Rabu (12/12) lalu. Akibat musibah tersebut, empat orang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena menderita luka-luka.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Jumat (14/12) kemarin, robohnya rangka baja terjadi pada, Rabu pukul 10.00 WITA. Rangka baja yang hendak dipasang tiba-tiba jatuh dan menimpa crane yang tepat berada di bawahnya. Crane pun rusak parah pada bagian bodi. *rez
1
Komentar