Dinas PU Bersihkan Material Banjir Bandang
Buat sementara air yang mengaliri subak masih ditutup agar material yang terbawa banjir tidak menyumbat terowongan.
BANGLI, NusaBali
Proses pembersihan melibatkan mandor bendung di seluruh Bangli, sebanyak 25 orang serta dari bidang sumber daya air. Kasi Sumber Daya Air, Dinas PU Bangli, Ida Bagus Nyoman Adnyana, mengatakan pekerjaan masih difokuskan pada material longsor berupa batu dan batang kayu yang menyumbat pintu air dan terowongan air. “Batang kayu besar-besar harus dipotong-potong agar lebih mudah dievakuasi,” ungkapnya. Meski material yang terbawa banjir bandang sudah mulai dibersihkan, namun pintu air belum dibuka sehingga air belum bisa dialirkan ke subak-subak.
IB NyomanAdnyana mengatakan, pintu air masih ditutup agar material berupa tanah atau pasir sungai tidak masuk ke terowongan. Jika pintu air dibuka dikhawatirkan material tersebut mengendap di terowongan yang bisa berdampak lebih buruk. “Kami menghindari terjadinya pendangkalan karena endapan sedimen tanah dan pasir yang dibawa air,” jelasnya. Dikatakan, rumah pintu air rusak akibat tersapu air.
IB Nyoman Adnyana menyampaikan, jika air sudah jernih kemudian material lainnya sudah dibersihkan barulah pintu air dibuka. Diperkirakan sekitar seminggu baru pintu air dibuka, itu pun kalau tidak lagi terjadi air bah. “Informasinya masih ada air yang terbendung, kalau itu jebol bisa terulang seperti ini. Petugas yang melakukan pembersihan hati-hati takut air membesar,” terangnya. Buat sementara Subak Sidembunut dan Tampe Dehe Kelurahan Bebalang tidak mendapatkan air. Perbaikan kerusakan dam dianggarkan pada tahun 2019, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 200 juta. “Jika anggaran memadai, dalam waktu dekat diupayakan perbaikan,” imbuhnya. *e
IB NyomanAdnyana mengatakan, pintu air masih ditutup agar material berupa tanah atau pasir sungai tidak masuk ke terowongan. Jika pintu air dibuka dikhawatirkan material tersebut mengendap di terowongan yang bisa berdampak lebih buruk. “Kami menghindari terjadinya pendangkalan karena endapan sedimen tanah dan pasir yang dibawa air,” jelasnya. Dikatakan, rumah pintu air rusak akibat tersapu air.
IB Nyoman Adnyana menyampaikan, jika air sudah jernih kemudian material lainnya sudah dibersihkan barulah pintu air dibuka. Diperkirakan sekitar seminggu baru pintu air dibuka, itu pun kalau tidak lagi terjadi air bah. “Informasinya masih ada air yang terbendung, kalau itu jebol bisa terulang seperti ini. Petugas yang melakukan pembersihan hati-hati takut air membesar,” terangnya. Buat sementara Subak Sidembunut dan Tampe Dehe Kelurahan Bebalang tidak mendapatkan air. Perbaikan kerusakan dam dianggarkan pada tahun 2019, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 200 juta. “Jika anggaran memadai, dalam waktu dekat diupayakan perbaikan,” imbuhnya. *e
1
Komentar