Diversifikasi Pangan Disosialisasikan
Berharap bisa mengurangi ketergantungan terhadap beras sebagai sumber pangan/karbohidrat, Dinas Ketahanan Pangan berupaya melakukan kampanye sumber karbohidrat non beras.
DENPASAR, NusaBali
Di antaranya berbagai jenis umbi-umbian, seperti ubi, juga jagung termasuk juga sagu. Yang terakhir yakni sagu relatif tidak tersedia di Bali, namun untuk jenis ubi-ubian, ketela maupun jagung bisa dibudidayakan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan I Wayan Mardiana, mengatakan hal itu Jumat (25/8). “Jangan semata-mata bergantung pada beras,” ingat Mardiana.
Hal itu untuk mengantisipasi bagaimana sewaktu-waktu pasokan atau stok beras tak memadai. “Karena misalnya faktor alam seperti cuaca, gagal panen sehingga produksi padi menurun,” ujar Mardiana.
Hal ini perlu disikapi, sehingga terbiasa menjadikan sumber lain di luar beras sebagai sumber karbohidrat. “ Mungkin terdengar klise atau sepele, namun untuk masalah perpanganan ini penting,” kata Mardiana.
Hal itu kata Mardiana juga menyikapi pertumbuhan penduduk yang terus menerus, yang otomatis memerlukan jumlah sumber pangan yang bertambah. “Makanya kami sosialisasi terus, termasuk lewat lomba olahan pangan non beras,” ujarnya. Apalagi dari sisi iklim maupun kondisi tanah Bali cocok untuk budidaya bahan pangan non beras.
Sejauh ini menurut Mardiana, ketahanan pangan untuk Bali masih terjaga, baik dari aspek ketersediaan, distribusi dan konsumsi . Khususnya untuk beras,kata Mardiana Bali butuh sekitar 400 ribu ton per tahun untuk sekitar 4,5 juta penduduk Bali. *k17
1
Komentar