Usai Juara di Turnamen PNP, Putu Edi Latihan di Pekalongan
JAKARTA, NusaBali - Usai meraih dua juara di Turnamen PNP (Putu Nova Parwata) Law Firm Cup pada Sabtu (30/12) malam, di Black Hole Biliar, Denpasar, pebiliar Bali I Putu Edi Wirawan langsung menjalani latihan mandiri persiapan PON 2024 Aceh-Sumatera Utara. Dia menempa diri di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), dan berangkat saat tahun baru 2024.
"Saya berangkat dari Bali melalui jalur darat. Perjalanan ke Pekalongan sekitar 18 jam. Di sana, saya bekerja sekaligus latihan biliar secara mandiri," ujar Putu Edi, disela-sela perjalanan ke Pekalongan, Senin (1/1/2024).
Putu Edi mengatakan, di Pekalongan dirinya bekerja di Merdeka Poll & Lounge. Dia mendapat tawaran bekerja dari temannya, sekaligus kelak akan membantu menggelar turnamen biliar. Di sela-sela kesibukan bekerja, Putu Edi berlatih snooker secara mandiri.
Biasanya, diirinya berlatih bersama atlet Pelatnas asal Jateng. Karena tahun ini atlet asal Jateng itu memiliki agenda lain, Putu Edi akan menjalani latihan sendiri. Menurutnya, latihan itu sangat penting untuk mempersiapkan diri menuju PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.
"Saya di Pekalongan tidak lama. Bulan lima atau enam balik lagi ke Bali untuk mengikuti Training Camp (TC) PON. Sambil menanti TC, saya tetap latihan di tempat kerja," kata atlet SEA Games 2019 Filipina ini.
Putu Edi sendiri baru saja menjuarai Turnamen PNP Law Firm Cup pada 28-30 Desember 2023. Di turnamen itu, dia mengikuti dua kategori bola sembilan. Hasilnya, satu masuk semifinal dan satu lagi juara.
"Di turnamen, masing-masing peserta diperkenankan mendaftarkan dua kali sehingga saya mendapatkan juara. Satu menjadi semifinalis dan satu lagi sebagai juara," terang Putu Edi.
Putu Edi menjadi juara setelah mengalahkan Nizar Zulmi 6-3 di final. Dia menang, karena pebiliar asal Buleleng itu banyak melakukan kesalahan. Sedangkan, di satu namanya lagi dia kalah di semifinal dari Nizar Zulmi 3-5 akibat kelelahan.
"Senang, akhirnya saya bisa mendapatkan dua gelar. Lantaran tidak mudah mengikuti dua pertandingan secara berdekatan. Apalagi, jaraknya tidak sampat lima menit dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya," kata Putu Edi. k22
1
Komentar