nusabali

21.094 Mahasiswa Sasar 5.101 Sekolah

Program Kampus Mengajar Kuatkan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

  • www.nusabali.com-21094-mahasiswa-sasar-5101-sekolah

JAKARTA, NusaBali
Program Kampus Mengajar angkatan 5 tahun 2023 telah mulai berjalan. Sebanyak 5.101 sekolah menjadi sasaran program angkatan kelima yang berlokasi di 391 kabupaten/kota di Indonesia.

Guna memastikan seluruh pihak terkait memiliki pemahaman yang baik terhadap program Kampus Mengajar serta menguatkan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan di daerah, tim program Kampus Mengajar bersama Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditbelmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Forum Komunikasi dan Koordinasi dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan dinas pendidikan.

“Kita patut syukuri bersama bahwa program Kampus Mengajar sampai dengan angkatan 4 telah memberikan dampak signifikan dalam penguatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di masing-masing sekolah sasaran. Saat ini kita sudah sampai pada angkatan kelima dan forum hari ini diselenggarakan sebagai media komunikasi agar keterlibatan dan kolaborasi kita semua dapat terjalin lebih solid,” ucap Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek, Sri Gunani Partiwi, Selasa (24/1).

Pada Kampus Mengajar angkatan kelima, terdapat 21.094 mahasiswa yang dinyatakan lolos setelah melalui seluruh rangkaian seleksi dan akan mulai bertugas secara serentak di sekolah-sekolah sasaran pada bulan Februari.

Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, mengungkapkan bahwa Kampus Mengajar bersama dengan PDM 05 dan PDM 10, unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), mendorong pemulihan dan transformasi pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa posisi Indonesia tidak mengalami peningkatan secara signifikan.

“Anak-anak kita mengalami learning loss, kondisi itulah yang membuat kita mendorong pemulihan dan transformasi pendidikan. Pemulihan artinya kita pulih dari proses melewati pandemi dan di saat bersamaan melakukan transformasi, yang tadinya kualitas pendidikan kita stagnan bisa terus meningkat,” paparnya.

Hasbi menambahkan, Kampus Mengajar memiliki peran yang cukup penting yakni menjadi pemantik untuk mendorong transformasi pembelajaran serta membantu perbaikan kualitas pembelajaran terutama bagi pendidikan dasar. Selain membantu guru dalam proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, program ini diharapkan dapat mendorong perencanaan berbasis data di kabupaten kota dan provinsi.

Harapan serupa disampaikan oleh I Nyoman Rudi Kurniawan selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan untuk mendorong pemulihan dan transformasi pembelajaran, mengingat kondisi literasi dan numerasi Indonesia masih relatif rendah sehingga hal ini ditetapkan menjadi salah satu agenda prioritas nasional.

“Pertemuan ini semoga bisa menjadi pembuka kolaborasi nyata serta komitmen untuk mempersiapkan generasi mendatang yang siap dengan segala tantangan. Terima kasih atas kontribusi dan dukungan yang telah diberikan BPMP dan dinas pendidikan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia tercinta ini,” pungkas Direktur SMP. *

Komentar