Pesona Puncak JR Menggoda Wisatawan
Objek Wisata Puncak Jumpa Remaja (JR) di perbatasan Banjar Pancaseming dengan Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
NEGARA, NusaBali
Objek wisata yang baru diperkenalkan oleh Sekeha Teruna (ST) Budi Sastra Banjar Pancaseming sejak Februari lalu ini dikelola secara swadaya warga setempat. Meski pengelolaan dan penataannya belum maksimal, namun pesona Puncak JR telah menggoda wisatawan hingga mereka berkunjung lebih dari sekali.
Wisatawan lokal tak hanya didominasi krama Jembrana dan sekitarnya. Mereka juga datang dari Denpasar dan Tabanan. Pada Sabtu (20/5), NusaBali juga menjumpai wisatawan asal Rusia, Goergii didampingi guide tour freelance, Bagus Nyoman Cakra, 22, daru Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo. Goeorgii sudah pernah berkunjung ke Puncak JR, sekitar 3 bulan lalu itu. Ia yang terpesona dengan pemandangan alam hijau mengajak serta kedua orangtuanya.
“Dia minta diantarkan kembali ke Puncak JR karena ingin memperkenalkan keindahan alam kepada orangtuanya. Pertama dia ke Puncak JR bersama pacar,” ungkap Cakra. Menurut Cakra, objek wisata Puncak JR meski dibangun sederhana namun mudah memasarkan kepada wisatawan. Sebelum objek Puncak JR dikembangkan, pramuwisata yang masih berstatus mahasiswa ini kerap mengajak tamunya ke seputaran Daya Tarik Wisata (DTW) Teluk Gilimanuk dan Pemandian Gelar, yang lokasinya juga di Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung.
Menurut Cakra, wisatawan asing yang ingin menikmati keindahan Puncak JR lumayan banyak. Ia pun berharap objek wisata alam terus ditata sehingga makin ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Sedangkan warga sekitar mengatakan, sejak dibuka untuk umum 3 bulan lalu, kunjungan wisatawan ke Puncak JR sudah tembus 10.000 pengunjung. Itu pun merupakan jumlah pengunjung tercatat. Mengingat sejumlah warga sekitar Desa Batuagung tidak dipungut retribusi secara sukarela, sehingga tidak masuk dalam catatan.
Ketua ST Budi Sastra, Kadek Dwi Anggara Putra, 20, mengatakan, selalu ada pengunjung ke Puncak JR. Kunjungan membeludak saat libur Galungan, Kuningan, dan Nyepi. “Wisatawan asing juga mulai ada, meskipun belum terlalu banyak,” ujarnya. Dwi Anggara yang juga Panitia Pengelola Destinasi Wisata Puncak JR menambahkan, penataan masih swadaya dan persiapannya mendadak, sehingga terkesan ala kadarnya. Baik akses jalan sepanjang 200 meter menuju kawasan puncak, baru dirabat beton dengan lebar 50 centimeter. Jalur ini terlalu ekstrim dilewati sepeda motor, sehingga pengunjung mesti berjalan kaki.
Di objek ini, ST Budi Sastra membangun tiga tower untuk menikmati panorama sekitar. Tower dibangun menggunakan kayu ditunjang tiang bambu. Dengan mengandalkan hasil pungutan retribusi selama ini, sudah dibangun 1 tower menggunakan tiang beton di lokasi paling ujung kawasan perPuncakan ini, sehingga nanti ada total 4 titik tempat berfoto.
Upaya membuat satu tambahan tower dengan kontruksi lebih permanen itu, menurutnya, dilakukan sembari menunggu realisasi janji bantuan dana penataan Puncak JR dari Pemkab Jembrana. Bantuan yang dijanjikan untuk perbaikan akses jalan, pembangunan kamar mandi, gazebo, serta perbaikan tower. “Janji dibantu dana pada bulan September nanti. Setelah penataan kami berharao pengunjung semakin tertarik datang ke Puncak JR,” harap Dwi Anggara. *ode
Wisatawan lokal tak hanya didominasi krama Jembrana dan sekitarnya. Mereka juga datang dari Denpasar dan Tabanan. Pada Sabtu (20/5), NusaBali juga menjumpai wisatawan asal Rusia, Goergii didampingi guide tour freelance, Bagus Nyoman Cakra, 22, daru Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo. Goeorgii sudah pernah berkunjung ke Puncak JR, sekitar 3 bulan lalu itu. Ia yang terpesona dengan pemandangan alam hijau mengajak serta kedua orangtuanya.
“Dia minta diantarkan kembali ke Puncak JR karena ingin memperkenalkan keindahan alam kepada orangtuanya. Pertama dia ke Puncak JR bersama pacar,” ungkap Cakra. Menurut Cakra, objek wisata Puncak JR meski dibangun sederhana namun mudah memasarkan kepada wisatawan. Sebelum objek Puncak JR dikembangkan, pramuwisata yang masih berstatus mahasiswa ini kerap mengajak tamunya ke seputaran Daya Tarik Wisata (DTW) Teluk Gilimanuk dan Pemandian Gelar, yang lokasinya juga di Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung.
Menurut Cakra, wisatawan asing yang ingin menikmati keindahan Puncak JR lumayan banyak. Ia pun berharap objek wisata alam terus ditata sehingga makin ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Sedangkan warga sekitar mengatakan, sejak dibuka untuk umum 3 bulan lalu, kunjungan wisatawan ke Puncak JR sudah tembus 10.000 pengunjung. Itu pun merupakan jumlah pengunjung tercatat. Mengingat sejumlah warga sekitar Desa Batuagung tidak dipungut retribusi secara sukarela, sehingga tidak masuk dalam catatan.
Ketua ST Budi Sastra, Kadek Dwi Anggara Putra, 20, mengatakan, selalu ada pengunjung ke Puncak JR. Kunjungan membeludak saat libur Galungan, Kuningan, dan Nyepi. “Wisatawan asing juga mulai ada, meskipun belum terlalu banyak,” ujarnya. Dwi Anggara yang juga Panitia Pengelola Destinasi Wisata Puncak JR menambahkan, penataan masih swadaya dan persiapannya mendadak, sehingga terkesan ala kadarnya. Baik akses jalan sepanjang 200 meter menuju kawasan puncak, baru dirabat beton dengan lebar 50 centimeter. Jalur ini terlalu ekstrim dilewati sepeda motor, sehingga pengunjung mesti berjalan kaki.
Di objek ini, ST Budi Sastra membangun tiga tower untuk menikmati panorama sekitar. Tower dibangun menggunakan kayu ditunjang tiang bambu. Dengan mengandalkan hasil pungutan retribusi selama ini, sudah dibangun 1 tower menggunakan tiang beton di lokasi paling ujung kawasan perPuncakan ini, sehingga nanti ada total 4 titik tempat berfoto.
Upaya membuat satu tambahan tower dengan kontruksi lebih permanen itu, menurutnya, dilakukan sembari menunggu realisasi janji bantuan dana penataan Puncak JR dari Pemkab Jembrana. Bantuan yang dijanjikan untuk perbaikan akses jalan, pembangunan kamar mandi, gazebo, serta perbaikan tower. “Janji dibantu dana pada bulan September nanti. Setelah penataan kami berharao pengunjung semakin tertarik datang ke Puncak JR,” harap Dwi Anggara. *ode
1
Komentar