nusabali

Siswa SMAN 2 Banjar Demokan Paruman Adat Bali

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

  • www.nusabali.com-siswa-sman-2-banjar-demokan-paruman-adat-bali

SINGARAJA, NusaBali - Delapan Rombongan Belajar (rombel) siswa kelas X SMAN 2 Banjar (Smandar), menampilkan demo paruman adat Bali dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Satu per satu rombel tampil di hadapan tutor, guru dan teman-temannya membawakan seluruh peran dalam paruman (rapat) dengan waktu 30 menit di aula sekolah, Sabtu (18/5).

Kepala SMAN 2 Banjar Made Mahendra Eka Purusa mengatakan P5 wajib ditampilkan dalam kurikulum merdeka pada akhir semester. Smandar memilih paruman sebagai wujud adopsi local genius Bali yang disesuaikan dengan tema P5 tahun ini yakni Suara Demokrasi. Paruman pun dipilih karena belakangan ini kegiatan rapat adat baik yang digelar Desa Adat maupun Seka Teruna mulai ditinggalkan generasi muda.

“Kami coba memperkenalkan anak-anak tentang melaksanakan paruman dengan baik dan benar. Mereka sebelumnya mengamati di lingkungan masing-masing, kemudian mendemokan bagaimana proses paruman yang baik dan benar. Kami memilih paruman juga untuk pelestarian Bahasa Bali,” terang Mahendra.

Proyek Penguatan Pelajar Pancasila ini juga tidak berhenti hanya untuk evaluasi pembelajaran, tetapi juga untuk mempersiapkan siswa terjun ke masyarakat, termasuk terlibat langsung dalam kegiatan adat.

Ketua Komite Putu Arimbawa yang juga menghadiri penampilan P5 siswa kelas X, mengapresiasi semangat dan keterampilan anak didik dalam mendemokan paruman. Namun kedepannya tetap harus dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap komponen yang masih belum maksimal. “Secara umum kami sangat mengapresiasi kegiatan nyata pembelajaran ini. Jadi tidak hanya teori tetapi langsung berpraktek,” kata Arimbawa.

Sementara itu Pengawas Sekolah Putu Marjani mengungkapkan, penerapan kurikulum merdeka belajar yang sangat awal di kelas X SMAN 2 Banjar sudah berjalan meski belum optimal. Marjani mengatakan capaian P5, dapat memunculkan karakter dan perilaku siswa untuk menciptakan karya.  

“Iklim kerjasama dan komunikasi antara sekolah dengan komite sudah berjalan sangat baik. Sehingga Kepala Sekolah gampang bergerak untuk menjalankan program sekolah berjalan lancar,” ucap Marjani. 7 k23

Komentar