nusabali

Pupuan dan Selemadeg Barat Bakal Diplot Jadi Kawasan Perkebunan dan Pariwisata

  • www.nusabali.com-pupuan-dan-selemadeg-barat-bakal-diplot-jadi-kawasan-perkebunan-dan-pariwisata

TABANAN, NusaBali - Kecamatan Pupuan dan Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, bakal diplot masuk kawasan terintegrasi perkebunan dan pariwisata. Dua kecamatan ini menjadi atensi lantaran memiliki potensi alam yang menjanjikan terutama di bidang hortikultura yakni Kecamatan Pupuan.

Hal tersebut merupakan gagasan Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya kemudian ditindaklanjuti dengam menggelar rapat di ruang Bappeda pada Senin (13/4). 

Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Pemkab Tabanan Anak Agung Ngurah Gde Dalem Tresna, mengatakan gagasan atau ide pimpinan tersebut juga disampaikan dalam rapat koordinasi di ruang Bappeda Tabanan, Senin (13/5). Kawasan terintegrasi ini akan difokuskan di 2 kecamatan di Tabanan Barat, yaitu Kecamatan Selemadeg Barat dan Kecamatan Pupuan. Kedua kecamatan ini dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan perkebunan dan pariwisata.

Untuk diketahui di Kecamatan Selemadeg Barat dan Pupuan memiliki potensi besar untuk pengembangan perkebunan buah-buahan. Beberapa jenis buah-buahan yang potensial ditanam di kawasan ini antara lain durian, manggis, salak, rambutan, dan jeruk. Selain potensi perkebunan, kedua kecamatan ini juga memiliki potensi wisata yang besar.

“Benar, ada gagasan dari pimpinan (Bupati Sanjaya, Red) membuat sebuah kawasan kampung buah di Selemadeg Barat dan Pupuan, apalagi di sana banyak potensi buah lokal yang tidak kalah dengan buah import. Namun kemarin (saat rapat) itu baru koordinasi kecil dengan menggundang sejumlah perbekel dan dari Brida serta Bappeda,” kata Dalem Tresna, Selasa (14/5).

Selanjutnya, gagasan ini akan terus dimatangkan dengan rencana membuat tim kecil yang bertugas menggali dan melakukan pendataan lebih lanjut tentang potensi perkebunan di kawasan tersebut. Barulah kemudian oleh Brida akan dibuatkan kajian lebih komprehensif.

“Masih dikaji apa yang pas di sana, misal di Desa Belimbing ada potensi apa saja, menggali buah lokal dari segi rasa tidak kalah dengan buah premium yang sekarang. Jadi kemarin itu baru sebatas koordinasi kecil, nanti baru akan dibuatkan kajian pengembangan,” ucap Dalem Tresna.

Dengan keberadaan kampung buah ke depan juga bisa diintegrasikan dengan pariwisata sebagai nilai plusnya. “Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru,” tandas Dalem Trisna. 7 des

Komentar