nusabali

Pohon Kepuh Ratusan Tahun Tumbang Timpa Kendaraan

  • www.nusabali.com-pohon-kepuh-ratusan-tahun-tumbang-timpa-kendaraan

BANGLI, NusaBali - Pohon jenis Kepuh berusia ratusan tahun di areal Pura Dalem Penunggekan, Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli tumbang pada Sabtu (27/4). Dalam peristiwa tersebut, sejumlah kendaraan yang terparkir hancur tertimpa pohon.

Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar kabupaten Bangli, I Wayan Wardana mengatakan pohon tumbang terjadi sekitar pukul 12.05 Wita. Pohon yang disebut Kepuh ini diperkirakan berusia ratusan tahun dan memiliki diameter mencapai satu meter dan tinggi mencapai 30 meter. 

“Sesuai prediksi cuaca, tidak ada angin kencang ataupun hujan pada hari ini. Penyebab tumbangnya pohon diperkirakan pelapukan pada bagian akar," ujar Wardana. 

Pejabat asal Banjar/Kelurahan Kawan ini menyampaikan, sebelumnya di Pura Penunggekan sedang digelar pujawali/piodalan. Upacara berlangsung sejak, Anggara Kliwon Tambir, Selasa (23/4) hingga penyineban pada Sukra Pon Tambir, Jumat (26/4) pukul 02.00 Wita. Sedangkan pada pagi harinya, masyarakat sekitar melakukan pembersihan sarana upakara pasca dilakukan upacara. Bersyukur tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. 

"Kejadian pada siang hari, saat tidak ada warga di sekitar. Walau demikian, akibat tumbangnya pohon mengakibatkan kerusakan kendaraan milik warga," sebut Wardana.

Disinggung terkait proses evakuasi, Wardana mengatakan proses evakuasi masih berlanjut, mengingat besarnya ukuran pohon tersebut. "Kami telah meminta bantuan kepada BPBD Provinsi Bali termasuk juga Dinas PUPR Provinsi Bali. Proses evakuasi diperkirakan waktu selama satu hingga dua hari," ujar mantan Camat Bangli ini. 

Sementara Kelian Adat Banjar Blungbang, I Nengah Witarsa mengatakan tumbangnya Pohon Kepuh ini disebabkan karena bagian akar yang sudah lapuk akibat dimakan usia. Pihaknya bersyukur tumbangnya pohon ini terjadi pada siang hari. Sebab beberapa hari sebelumnya sedang dilaksanakan upacara adat di Pura Penunggekan, serta ditutup dengan pementasan Calonarang. Begitupun pagi harinya, dari pihak adat juga tedun melakukan pembersihan sisa sarana upakara. 

"Kami sangat bersyukur karena tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. Namun akibat pohon tumbang ada beberapa kerusakan pada kendaraan milik krama, akibat tertimpa material pohon," jelas Witarsa.

Sebelum tumbang, pohon Kepuh ini sering diambil di bagian babakan (kulit) untuk dijadikan boreh (lulur tradisional Bali). Tidak sedikit masyarakat yang kerap nunas babakan pohon tersebut.  "Memang sudah sejak lama dipercaya mampu mengobati penyakit. Termasuk tadi pagi (kemarin,red, ada warga yang nunas babakan," ucap Witarsa. 7esa.

Komentar