Luas Panen di Denpasar Capai 768,33 Ha

DENPASAR, NusaBali - Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar mencatat luas panen padi pada Januari hingga pertengahan April 2024 mencapai 768,33 hektare. Jumlah luasan panen tersebut dengan produksi rata rata 7 ton per ha.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, Jumat (26/4), mengatakan luas panen padi tersebut tersebar di empat kecamatan. Rinciannya, Denpasar Utara 232 ha, Denpasar Barat 44 ha, Denpasar Timur 148 ha, dan Denpasar Selatan 344,33 ha. 

Maret yang menjadi bulan panen raya, kata Agung Bayu, panen dilakukan pada 490,33 ha lahan di Kota Denpasar. Luas lahan tersebut tersebar di Denpasar Utara 169 ha, Denpasar Barat 36 ha, Denpasar Timur 44 ha, dan Denpasar Selatan 241,33 ha. 

Guna menjaga produksi padi di Kota Denpasar, Distan melakukan beberapa upaya agar tidak ada kendala. Seperti memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin panen hingga mengantisipasi penyakit agar tidak terjadi gagal panen. “Target kami agar panen kita sesuai harapan. Harga yang didapatkan petani bagus, sehingga menambah semangat petani,” ucap Agung Bayu.

Pada panen ini, kata dia, harga padi di petani mencapai Rp 5.200 per kilogram. Sementara harga gabah kering giling mencapai Rp 6.200 hingga Rp 6.500 per kilogram. “Hasil panen ini dibeli oleh penyosoh di seputaran Denpasar,” katanya. 

Menurut Agung Bayu, dilihat dari kebutuhan beras dan hasil panen lokal, Denpasar hanya mampu sekitar 15-20 persen memenuhi kebutuhan masyarakat. Sisanya dari luar Denpasar. Pengaruh panen yang berimbas terhadap penurunan harga beras, Agung Bayu mengatakan, produksi padi di Denpasar tidaklah banyak, sehingga belum bisa mempengaruhi harga global. 

Namun jika panen raya terjadi juga di tempat lain secara menyeluruh, biasanya bisa menekan harga beras. Di sisi lain, dia mengatakan panen yang mulai terjadi ini minimal bisa menjamin stok pangan di Kota Denpasar. 7 mis