nusabali

Buleleng Terancam Pilkada Calon Tunggal

  • www.nusabali.com-buleleng-terancam-pilkada-calon-tunggal

Belum jadwalkan perpanjangan pendaftaran calon, hari ini KPU Buleleng tetapkan pasangan PAS-Sutji

Paket Surya Kandas, Golkar-Demokrat Masih Enggan Siapkan Calon


SINGARAJA, NusaBali
Incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji) akan ditetapkan KPU sebagai pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng ke Pilkada 2017, Senin (24/10) ini. Pilkada Buleleng 2017 terancam jadi ajang tarung calon tunggal, karena Golkar dan Demokrat enngan siapkan kandidat untuk diajukan saat perpanjangan masa pendaftaran pasca kandasnya pasangan calon Independen, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), yang mereka dukung.

Hingga Minggu (23/10), Golkar dan Demokrat belum tentukan sikap akan mengusung paket calon atau hanya sekadar jadi penonton di Pilkada Buleleng 2017. Informasinya, Golkar dan Demokrat kini dalam posisi serba salah. Kader Golkar dan Demokrat di akar rumput menginginkan partainya untuk ajukan pasangan calon ke KPU Buleleng di masa perpanjangan pendaftaran.

Namun, para elite Golkar dan Demokrat justru enggan anjukan calon, karena masih ewuh pakewuh dengan Paket Surya yang sejak awal mereka bela. Apalagi, Paket Surya masih mengajukan gugatan ke berbagai saluran hukum, termasuk Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), atas pleno rekapitulasi hasil verifikasi factual dukungannya yang dinyatakan 235 KTP dukungan valid dari syarat minimal 40.283 KTP yang disyaratkan KPU Buleleng.

“Ini posisi serba salah. Mau ajukan pasangan calon, masih punya tanggung jawab dengan Paket Surya. Tidak enak langsung nyalonkan orang lain, apalagi dukungan ke Paket Surya itu instruksi dari DPP Golkar,” ungkap sumber NusaBali dari lingkaran Golkar di Buleleng, Minggu kemarin.

Namun, lanjut sumber tadi, Golkar dan Demokrat kemungkinan besar tidak akan usung pasangan calon di Pilkada Buleleng 2017, dengan berbagai pertimbangan. Pertama, sudah ada instruksi dari DPP untuk sokong Paket Surya yang akhirnya kandas dalam pencalinan. Kedua, proses pengajuan calon juga dianggap terlalu riskan, karena waktunya mepet, sehingga Golkar dan Demokrat harus all out lagi memperkenalkan jagonya ke masyarakat. Ketiga, keder duluan karena sulit menang lawan incumbent PAS-Sutji. “Melawan incumbent (PAS-Sutji) yang sudah punya nama dan modal dukungan, sangatlah berat. Tapi, semua tergantung elite di atas saja,” katanya.


SELANJUTNYA . . .

Komentar