Tag: Polisi Gadungan
DENPASAR, NusaBali
Lutfi Abdullah, 32 harus berurusan dengan pihak kepolisian. Eks napi kasus penganiayaan yang sebelumnya berurusan dengan Polda Bali itu kini giliran berurusan dengan Satreskrim Polresta Denpasar.
"Karena dari tahun 2013 hingga 2017 janji tinggal janji, akhirnya kami menempuh jalur hukum. Sebelum dilaporkan kami sudah melaksanakan upaya pendekatan secara kekeluargaan namun tidak ada titik temu,"
Ternyata korban, Siti Supriyatin adalah korban yang kesekian kalinya. Sebelumnya, sang istri Ngadiyani Setya juga diketahui merupakan korban polisi gadungan ini.
Pelaku melakukan penipuan melalui WhatsApp dengan memalsukan identitas dan mengaku sebagai pejabat Polri di lingkungan Polda Bali.
Niswatun Badriyah, 25, ibu Bhayangkari (istri polisi) gadungan akhirnya dijatuhi hukuman 3 tahun penjara oleh majelis hakim PN Denpasar, Selasa (11/6).
Tipu Korban Calon Polisi Hingga Rp 639 Juta
“Tersangka ini mengaku saat beraksi tak pernah menggunakan seragam polisi, tetapi dia mengaku polisi. Padahal pelaku ini adalah pedagang nasi campur,”
Ngaku Bisa Bantu Lulus Jadi Polisi, Janda Satu Anak Gasak Rp 639 Juta
Johanes Ananto Tripawono (53) ditangkap jajaran Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tersangka polisi gadungan I Putu Mertayasa, 21, asal Banjar Dinas Palem Gede, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang ditangkap polisi karena menipu siswa di SMPN 2 Tabanan, mengaku sebanyak tiga kali melakukan tindakan kejahatan.
Dihajar, HP dan Uang Rp 12 Juta Dirampas
Pelaku meminta uang kepada warga untuk membeli arak dan rencananya minum bersama rekannya yang berada di Lapangan Puputan Badung.
Topik Pilihan
-
-
-
Badung 13 Apr 2021 Putri Koster Sebut Umbu sebagai 'Guru Alam'
-
Klungkung 12 Apr 2021 Warga Miskin Terima Bantuan Dapur
-
-
-
-
Denpasar 09 Apr 2021 Unud Buka Tourism Confucius Institute
-
Berita Foto
Penjualan Kurma Meningkat
Jasa Penyewaan Film Seluloid Menurun
Bali Investment Forum
Pelaksanaan PPKM Mikro Denpasar
Nusa Ning Nusa
Literasi Beragama di Kalangan Hindu
Hampir di setiap peristiwa tutur, leksem literasi di’odar’ yang menyiratkan berbagai makna. Wacana literasi dapat ditemui di berbagai media komunikasi lisan maupun tulis, tatap muka maupun daring, di antara wong cilik maupun elite dan lainnya. Apa sesungguhnya makna di balik itu semua?