Tag: Rumah Bersubsidi

DENPASAR, NusaBali - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali menyita uang sebesar Rp 1 miliar yang diduga hasil pemerasan dalam proses perizinan pembangunan rumah bersubsidi di Kabupaten Buleleng.

Penyidik juga mengungkap dugaan keterlibatan makelar yang bertugas mencarikan KTP warga berpenghasilan rendah yakni di bawah Rp 5 juta.

Kejaksaan menyebut tidak menutup kemungkinan adanya penyitaan lanjutan terhadap aset-aset milik PT Pacung Permai Lestari. 

“Jadi kami amankan, sita, dan segel supaya tidak berpindah tangan ke orang lain”

Kantor perusahaan itu juga disebut dibangun dengan mencaplok badan jalan.

Penyidik menemukan indikasi bahwa banyak rumah bersubsidi itu disalurkan kepada warga mampu bahkan beralih fungsi menjadi rumah mewah.

Supaya mereka tak lagi digunakan perbankan untuk garap perumahan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyalurkan pemberian rumah subsidi sebanyak 110 ribu unit pada 2020.

Agar kasus rumah bersubsidi di Desa Batuaji, kerambitan yang ternyata bodong, REI Bali meminta masyarakat mengecek legalitas pengembang.

Total pembeli rumah bersubsidi sebanyak 335 orang, yang membatalkan 110 orang. Pihak developer belum pernah mengajukan perizinan apapun ke instansi berwenang di Tabanan.

Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (REI) Bali menyebutkan pertumbuhan rumah bersubsidi di Kabupaten Karangasem melambat karena terdampak peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

Pemerintah belum bisa membangun rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Bangli. Penyebabnya, belum ada Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan harga tanah yang mahal.

DPD REI Bali  akan mengkaji lagi harga rumah bersubsidi  atau  rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pemkab Tak Punya Kewenangan Lakukan Pengawasan