Tag: BPS Provinsi Bali
Tahun 2020 sepertinya akan menjadi tahun yang tidak bisa dilupakan bagi masyarakat Bali. Berbagai aktivitas adat, budaya, dan agama tidak terlaksana sebagaimana biasanya. Event tahunan seperti pawai ogoh-ogoh dan Pesta Kesenian Bali (PKB) ditiadakan di tahun 2020.
Badan Pusat Statistik mengumumkan jumlah penduduk Indonesia pada September 2020 berjumlah 270.203.917 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,25 persen pertahun dan kepadatan sebanyak 141 jiwa per kilo meter persegi.
Hasil Sensus Penduduk (SP) 2020 baru saja dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia sepuluh tahun yang lalu tepatnya di tahun 2010 tercatat sebanyak 237,63 juta jiwa angka ini naik sebanyak 32,57 juta jiwa.
Masa depan kependudukan Bangsa Indonesia sedang berada di persimpangan. Di satu sisi, negeri ini sedang memasuki masa bonus demografi, bonus yang berupa potensi pertumbuhan ekonomi akibat perubahan struktur usia penduduk.
Data Sensus Penduduk 2020 yang baru dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa jumlah penduduk di Provinsi Bali adalah sebanyak 4,32 Juta Jiwa, atau naik sebesar 426,65 ribu bila dibandingkan dengan kondisi pada Tahun 2010.
Hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) telah dirilis oleh BPS pada hari Kamis 21 Januari 2021. Penduduk Bali berdasarkan hasil SP2020 tercatat sebesar 4,32 juta jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 2,17 juta jiwa dan perempuan 2,15 juta jiwa.
Lebih dari setahun lamanya pandemi Covid-19 telah merajalela di muka bumi ini, dan sudah berbulan-bulan lalu kita memutuskan untuk hidup berdampingan dengan virus yang nyatanya semakin mengganas. Virus Corona ini bisa dikatakan maha dahsyat karena tidak hanya merenggut jutaan nyawa, tapi bahkan mampu memporak-porandakan ekonomi global.
Di Denpasar, cabai rawit menyumbangkan andil inflasi sebanyak 0,15 persen. Sedangkan di Singaraja sebanyak 0,31 persen.
Wisman Tiongkok anjlok 12,89 persen, sebaliknya wisatawan asal Korea Selatan melesat tumbuh 48,60 persen.
Posisi angka kemiskinan Bali berada di urutan kedua dari bawah setelah DKI Jakarta.
BPS Pusat sedang menyiapkan aplikasi Sensus Penduduk Online (SPO) yang akan diisi oleh masyarakat melalui telepon selulernya.
Triwulan III, perekonomian Bali tumbuh, tapi tak sebaik pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu.
Dibandingkan bulan Agustus, terjadi penurunan wisma. Namun dibandingkan periode sama tahun lalu, ada kenaikan wisman.
Dibandingkan bulan Juli 2019 ataupun Agustus 2018, kedatangan turis ke Bali pada Agustus 2019 mengalami peningkatan.
Penurunan NTP searah dengan kondisi nasional yang tercatat mengalami deflasi perdesaan 0,73 persen.
Dari 70 kota se-Indonesia, deflasi Denpasar ada di peringkat ke-19. Sejumlah komoditas beri andil terhadap deflasi pada September 2019.
Nilai ekspor Bali pada Februari lalu mengalami penurunan signifikan, yakni 8.93 persen dibanding Januari.
Sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali ditopang dengan penyediaan udaha akomodasi dan turunannya, terutama makanan dan minuman.
Jika diurut dari deflasi tertinggi maka Kota Denpasar menempati urutan ke-12 dari 32 kota.
Penumpang angkutan laut dari Bali ke berbagai daerah tujuan di Indonesia naik 29 persen dari 192.304 orang selama Juni 2017 menjadi 248.080 orang selama Juli 2017 atau meningkat 55.776 orang.
Event Terkini
Topik Pilihan
-
Buleleng 16 Apr 2024 Forkom Perbekel Sebut Tak Ada Urusan Politik
-
Klungkung 15 Apr 2024 PHDI Klungkung Gelar Lokasabha V
-
Nasional Plus 14 Apr 2024 Putu Edi Lolos Kualifikasi Bali Open
-
-
-
Bangli 08 Apr 2024 Grand Final Gemilang Anak Bangli
-
Klungkung 08 Apr 2024 Wakapolda Cek Pos Goa Lawah
-
Tabanan 07 Apr 2024 450 Umat Muslim di Tabanan Ikuti Mudik Gratis
-
Tabanan 06 Apr 2024 3 Kecamatan di Tabanan Rawan Pencurian Sapi
Berita Foto
Hari Terakhir Libur Lebaran 2024
Tradisi Ngejot di Desa Dapdap Putih Buleleng
Porsenijar Denpasar 2024
Nusa Ning Nusa
MUTIARA WEDA: Cara Tepat Merespons Perubahan
antaḥśritānantadūrantavāsanā, dhūlīviliptā paramātmavāsanā | prajñātisaṃgharṣaṇato viśuddhā, pratīyate candanagandhavatsphuṭam || (Vivekacudamani, 274).