nusabali

BPBD Kewalahan Tangani Jenazah Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-bpbd-kewalahan-tangani-jenazah-pasien-covid-19

Dalam sehari, tim yang beranggotan 8 orang mengevakuasi 3 sampai 4 jenazah.

BANGLI, NusaBali 
Kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Bangli mengalami peningkatan. Tim dari BPBD bekerja ekstra untuk penanganan jenazah sesuai protokol kesehatan. Tak jarang anggota BPBD yang bertugas di lapangan kena semprot keluarga pasien yang meninggal. Keterbasan jumlah personel membuat anggota kewalahan tangani jenazah Covid-19 saat tingginya kasus kematian akibat terpapar virus corona.  
 
Kepala Pelaksanan BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiredana mengakui timnya kewalahan mengevakuasi jenazah. Hanya ada 1 tim penanganan jenazah yang terdiri dari 8 orang. Belakangan ini kasus kematian di Bangli mengalami peningkatan, dalam sehari tim mengevakuasi 3-4 jenazah. Jenazah dievakuasi dari rumah sakit, ada yang dikubur serta dikremasi. Menurut Ketut Wiredana, evakuasi jenazah sesuai dengan permintaan keluarga. Kadang jadwalnya berdekatan, sementara jarak lokasi jauh. “Dari pagi sampai malam petugas melakukan evakuasi. Kami hanya mengandalkan 8 orang petugas. Tidak ada sistem shift, semua kerja non stop. Kami juga harus bersiap ketika ada panggilan mendadak,” ungkap Ketut Wiredana, Minggu (1/8). 

Ketut Wiredana juga mengkhawatirkan kesehatan anggotanya. Jenazah pasien Covid-19 masih ada di rumah sakit dan menunggu dewasa ayu (hari baik, Red) sesuai permintaan keluarga. Kepala BPBD asal Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli ini menyebutkan, dalam proses evakuasi jenazah ada 6 orang yang bertugas mengangkat jenazah, 1 orang melakukan penyemprotan, dan 1 orang lagi bertugas sebagai sopir. Diakui, karena lokasi penguburan jenazah berbeda, untuk menuju lokasi berikutnya petugas agak terlambat. 

Alhasil petugas mendapat omelan dari pihak keluarga. Belum lagi ada pihak keluarga yang tidak percaya adanya Covid-19. “Kami tetap upayakan bekerja optimal. Omelan atau teguran sudah kami anggap biasa,” akunya. Terkait terbatasnya personel, Ketut Wiredana mengaku sudah melapor kepada Bupati Bangli. Pada Minggu (1/8) akumulasi kasus kematian akibat Covid-19 di Bangli sebanyak 142 orang. Minggu kemarin dilaporkan ada 2 kematian sekaligus. 7 esa

Komentar