nusabali

Tewas Dihantam Ombak Saat Mancing di Pantai Bugbug

Sebelum Tewas, Korban Ketut Sudiana Share Video Lokasi Memancing

  • www.nusabali.com-tewas-dihantam-ombak-saat-mancing-di-pantai-bugbug

AMLAPURA, NusaBali
Seorang pemancing ikan tewas terseret ombak saat memancing di Pantai Bugbug Kelodan, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Jumat (30/7) siang. 

Sebelum tewas mengenaskan, I Ketut Sadiana, 44, korban asal Banjar Baler Pasar, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem sempat share video lokasi memancing melalui WhatsApp (WA) Grup.

Informasi di lapangan, korban I Ketut Sudiana dihantam ombak setinggi 4 meter saat tengah asyik memancing seorang diri di puncak batu karang di Pantai Bugbug. Lalu, pria berusia 44 tahun yang kesehariannya kerja serabutan, termasuk tukang ukir batu paras ini, terseret arus ke tengah laut. 

Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 13.00 Wita, korban ditemukan tewas dalam posisi telungkup di tengah laut yang berjarak sekitar 500 meter arah selatan dari TKI dihantam ombak. Kematian korban pertama kali diketahui seorang nelayan dari Banjar Bugbug Kelodan, Desa Bugbug yang tengah melaut. 

Warga tersebut langsung melaporkan kejadian heboh ini ke Sat Pol Air Polres Karangasem. Selanjutnya, Kasat Pol Air Polres Karangasem, AKBP I Gusti Agung Bagus Suteja, meneruskan laporan itu ke Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem.

Begitu menerima laporan sekitar pukul 13.30 Wita, petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dipimpin I Gusti Ngurah Eka langsung bergerak ke TKP Pantai Bugbug Belodan, dengan membawa peralatan rubber boat. Upaya pencarian dan evakuasi dilakukan mulai pukul 13.50 Wita. Penyisiran dilakukan dari Pantai Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan.

Sekitar pukul 14.30 Wita, jasad korban Ketut Sudiana ditemukan mengambang dalam posisi telungkup ddi tengah laut sekitar 500 meter dari tepi pantai. Jasad korban kemudian dievakuasi menggunakan rubber boat. Saat ditemukan tak bernyawa, korban masih mengenakan kaos putih dan celana pendek warna abu-abu.

Jasad korban selanjutnya dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Karangasem di Amlapura untuk pemeriksaan lebih lanjut dan dibersihkan. Hingga Jumat sore, jasad pemancing korban dihantam ombak ini masih dititip di RSUD Karangasem.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka, yang yang memimpin langsung petugas gabungan dalam pencarian korban, mengatakan pihaknyha sempat kesulitan lakukan evakuasi. "Kami kesulitan mengevakuasi korban, karena ombaknya cukup besar. Syukurlah, akhirnya korban bisa dievakuasi ke darat,” jelas IGN Eka.

Terungkap, sebelum tewas dihantam ombak, korban Ketut Sudiana sempat bikin video lokasi memancing di atas batu karang. Video tersebut kemudian dishare korban ke WA Grup penghobi mancing, Jumat pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Berselang beberapa jam kemudian, korban ditemukan tewas akibat terseret arus, setelah dihantam ombak besar saat mancing. Hal ini diungkapkan seorang anggota WA Grup penghobi mancing dari Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.

Sementara itu, salah seorang keponakan korban, I Kadek Mahendra, mengatakan pamannya kemarin memancing sendirian di Pantai Bugbug Belodan. Korban Ketut Sudiana disebutkan berangkat mancing dari drumahnya di Banjar Baler Pasar, Desa/Kecamatan Rendang, Jumat pagi sekitar pukul 06.00 Wita.

Menurut Mahendra, sehari sebelum memancing, Kamis (29/7), pamannya itu sempat sempat menawarinya untuk ikut mancing bersama di pantai Bugbug Belodan. “Namun, saya menolak ikut mancing, karena ada pekerjaan,” ungkap Mahendra di depan Ruang Jenazah RSUD Amlapura, Jumat kemarin.

Mahendra menyebutkan, selama ini korban Ketut Sudiana memang sangat gemar memancing. Bahkan, nyaris setiap hari memancing di Pantai Bugbug Belodan jika sedang tidak ada kerjaan. Namun, Mahendra tidak menyangka kemarin menjadi hari terakhir pamannya mancing. “Saya terkejut paman saya alami musibah maut. Musibah ini pertama kali saya ketahui dari WA Grup yang beranggotakan para pencinta memancing," katanya.

Korban Ketut Sudiana sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Nyoman Ariasih dan dua orang anak. Hingga kemarin sore, belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana upacara jenazah korban. Jenazahnya masih dititip RSUD Karangasem. 7 k16

Komentar