nusabali

Setelah Dibujuk Satgas, Akhirnya Bersedia Rapid Test di Warungnya

Sempat Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Pasutri di Poh Bergong Tolak Rapid Test

  • www.nusabali.com-setelah-dibujuk-satgas-akhirnya-bersedia-rapid-test-di-warungnya

Pasutri I Wayan Mer dan Ni Nyoman Sul yang kesehariannya berjualan kelontong di warungnya kawasan Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng sempat tolak di-rapid test antigen dengan dalih kondisi kesehatannya tak ada masalah

SINGARAJA, NusaBali
Pasangan suami istri I Wayan Mer, 58, dan Ni Nyoman Syl, 57, yang tinggal di Banjar Dinas Poh, Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng, menolak di-rapid test antigen, padahal mereka sempat kontak erat dengan pasien Covid-19. Itu sebabnya, mereka didatangi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Kamis (29/7) pagi, untuk diberikan pemahaman. Pada akhirnya, mereka bersedia di-rapid test langsung di warungnya.

Perbekel Poh Bergong, I Nyoman Sukrawan, mengatakan pasutri I Wayan Mer dan Ni Nyoman Sul sebelumnhya menolak di-rapid test antigen saat didatangi petugas Puskesmas, Rabu (28/7) lalu. Alasannya, kondisi kesehatan mereka baik-baik saja. Padahal, mereka sempat melakukan kontak erat dengan tiga anggota keluarganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Karena penolakan itu, Satgas Desa Poh Bergong kemudian berkoordinasi dengan TNI/Polri, camat, dan Sat Pol PP Buleleng. Pasalnya, pasutri yang sehari-harinya berjualan kelontong di warung depan rumahnya ini dikhawatirkan positif Covid-19 kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR), hingga menularkan virus ke warga yang lain. Apalagi, pekerjaannya selaku pedagang yang berinteraksi dengan banyak orang.

Sehari kemudian, petugas gabungan dari Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mendatangi pasutri yang menolak di-rapid test ini, Kamis pagi. Mereka langsung diberikan pemahaman. Setelah diberikan pemahaman, mereka akhirnya bersedia di-rapid test antigen yang dilakukan langsung di warungnya. “Beruntung, hasilnya non reaktif. Namun, untuk lebih meyakinkan, lima hari lagi pasutri ini akan diuji swab," terang Perbekel Nyoman Sukrawan, Kamis kemarin. 

Sementara itu, Danramil 1609-01/Buleleng, Kapten Inf Wayan Nada, mengatakan pasutri asal Desa Poh Bergong ini akhirnya bersedia di-rapid test antigen setelah dibujuk oleh petugas. Babinsa Poh Bergong, Peltu I Gusti Sukadana, juga ikut membujuk pasutri I Wayan Mer dan Ni Nyoman Sul.

Menurut Kapten Wayuan Nada, pihaknya menerjunkan tiga anggota ke rumah pasutri ini untuk melakukan pendekatan secara humanis, agar mereka mau di-rapid test antigen. "Anggota kami membujuk mereka secara humanis agar bersedia di-rapid test. Syukurlah, mereka langsung bersedia dan hasilnya non reaktif," terang Kapten Wayan Nada.

Secara terpisah, Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, mengimbau warga agar tidak takut menjalani rapid test antigen ataupun uji swab. Tes ini dinilai penting sebagai upaya pelacakan orang yang berkontak erat dengan pasien Covid-19. Jika tidak dilakukan tes, dikhawatirkan Covid-19 akan menular lebih luas. "Kalau sudah kontak erat, seharusnya tidak ada alasan untuk menolak rapid test," tegas Letkol Windra.

Letkol Windra menambahkan, kalaupun menunjukkan hasil positif Covid-19, akan langsung diarahkan ke tempat isolasi yang sudah disediakan oleh pihak desa, kecamatan, atau di tempat isolasi terpusat di kabupaten. "Namun, kalau yang bersangkutan memiliki riwata penyakit penyerta, akan langsung dirawat di RS rujukan Covid-19," papar Letkol Windra, yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng. 7 mz

Komentar