nusabali

Gubernur Koster Sidak Proyek Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida

Ditarget Rampung Oktober, Bendesa hingga Masyarakat Beri Apresiasi

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-sidak-proyek-pelabuhan-sampalan-nusa-penida

SEMARAPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster lakukan inspeksi mendadak (Sidak) proyek pembangunan Pelabuhan Sampalan di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, yang merupakan salah satu dari tiga Pelabuhan Segitiga Emas pada Sukra Kliwon Bala, Jumat (23/7) pagi.

Terungkap progress pembangunan pelabuhan yang menelan anggaran sebesar Rp 82 miliar dari APBN ini sudah mencapai 79 persen, dan ditarget rampung pada Oktober 2021 mendatang. Pelabuhan Sampalan di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, akan terkoneksi dengan Pelabuhan Bias Munjul, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, dan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar. Pembangunan pelabuhan segitiga emas tersebut menggunakan dana APBN melalui Kementerian Perhubungan sebesar Rp 555 miliar. Rinciannya, Pelabuhan Sanur dengan anggaran Rp 376 miliar, Pelabuhan Bias Munjul Rp 97 miliar, dan Pelabuhan Sampalan Rp 82 miliar. Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida ditargetkan selesai akhir tahun 2021. Sedangkan Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit Sanur, ditarget rampung pertengahan 2022.

Pantauan NusaBali, Gubernur Koster tiba di proyek Pelabuhan Sampalan, Desa Batununggul pada pukul 11.00 Wita didampingi Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kasat Pol PP Provinsi Bali Dewa Rai Darmadi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta, dan jajaran. Rombongan mengawali dengan kegiatan persembahyangan di Pura Penataran Dalem Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida.

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pembangunan Pelabuhan Sampalan merupakan program infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Pada tahun ini ada 3 pelabuhan yang dibangun, yaitu Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan dan Pelabuhan Sanur di Denpasar.
 
“Saya juga telah memanggil Dirut Pelaksana dari pembangunan pelabuhan ini, dan meminta agar menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan target,” kata Gubernur Bali jebolan ITB ini saat diwawancarai awak media. Untuk Pelabuhan Sampalan, mengalami kemunduran. Sebenarnya target selesai Pelabuhan Sampalan pada bulan Juli 2021, tetapi ini akan mundur sampai bulan Oktober. Kemunduran ini diakibatkan oleh adanya kasus Covid-19 dan masalah teknis, yaitu perubahan desain.

“Jadi tidak ada masalah, Oktober ini ditarget selesai,” tegasnya usai melakukan ngrasttiti bhakti di Pura Dalem Ped dengan Prokes yang ketat untuk memohon agar jagad gumi Bali ini rahayu, karena sejak 3 minggu terakhir pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.

Kemudian di Pelabuhan Bias Munjul, Gubernur Bali mengungkapkan bahwa sudah bicara dengan Kementerian Perhubungan RI. “Semula ada kendala karena perijinan untuk pengerukan di laut dan reklamasi yang belum keluar, dan sekarang sudah keluar, sehingga PT Nindya Karya yang menjadi pelaksana pembangunan pelabuhan di Bias Munjul ini sudah bisa kembali bekerja,” ungkap mantan Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini.

Kata Gubernur Koster, inilah satu program yang sangat monumental di Nusa Penida, karena belum pernah ada pelabuhan besar seperti ini yang dibangun. Mengingat sejak lama atau Nusa Penida ini ada, belum pernah ada pelabuhan sebesar ini. Pelabuhan ini juga diharapkan akan menjadi salah satu fasilitas yang membanggakan, tidak saja untuk Nusa Penida, Klungkung dan masyarakat Bali, tapi juga untuk masyarakat Indonesia pada umumnya.

“Saya bangun di sini supaya betul-betul dapat melayani kebutuhan masyarakat yang sehari-hari beraktivitas ke Denpasar atau ke Klungkung daratan, dan daerah lainnya dengan cara menyebrang laut,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Keberadaan Pelabuhan Sampalan pada khususnya juga sangat diharapkan oleh masyarakat untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun spiritual. Alasannya, karena di Nusa Penida terdapat Pura yang sangat disucikan dan dimuliakan oleh masyarakat Bali, yaitu Pura Ratu Gede Dalem Ped. “Apalagi saat Pujawali sangat banyak umat Hindu yang ke Nusa Penida, dan selama ini salah satu kendala yang dialami umat ialah masalah prasarana transportasi,” kata Gubernur Koster seraya menyatakan dibangunnya Pelabuhan Sampalan tentu akan menjadi fasilitas pendukung utama bagi wisatawan yang datang dari dalam maupun luar negeri. Apalagi Nusa Penida telah menjadi destinasi wisata yang terbaik di dunia, di antara destinasi yang lain di Provinsi Bali ini.

Gubernur Koster juga mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama menjaga dengan baik Pulau Nusa Penida. Karena dia meyakini Nusa Penida adalah Pulau yang memiliki kekuatan spiritual luar biasa dan memiliki daya tarik tersendiri. “Saya titip kepada Bapak Bupati Klungkung dan masyarakat di Nusa Penida, agar memahami semua tata titi yang ada di Nusa Penida, karena ini wilayah yang sakral. Begitu juga pembangunannya juga harus ditata, di mana boleh membangun dan di mana tidak boleh membangun. Saya juga sedang membuat perencanaan tata ruang khusus untuk Nusa Penida, agar pembangunan ke depannya bisa diarahkan dan dikelola dengan baik, supaya tidak kacau balau ke depan dan Pulau yang istimewa ini tidak rusak keberadaannya,” pungkasnya.

Sementara Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul, Nusa Penida hingga masyarakat di Banjar Sampalan, Nusa Penida memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang dipimpin Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, karena telah mampu memproses pembangunan Pelabuhan yang berlokasi di Sampalan, Nusa Penida.

Kepada awak media, Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul, Nusa Penida, Dewa Ketut Anom Astika di sela-sela inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster dengan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat ke Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida, Jumat kemarin menyampaikan rasa syukur dan bangganya, karena Pelabuhan yang dibuat oleh Pemerintah ini berada di wewidangan (wilayah) Desa Adat Dalem Setra Batununggul.

“Dengan berdirinya pelabuhan ini, maka masyarakat kami di dalam melakukan aktivitas akan semakin lancar dan bagus. Harapan ke depan, semoga pelabuhan ini mampu memberikan fasilitas yang memadai dan nyaman bagi masyarakat, dan mampu membawa masyarakat kami berkembang lebih maju lagi,” kata Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul

Hal senada juga disampaikan salah satu masyarakat di Banjar Sampalan, Nusa Penida, Dewa Gede Adi yang memberikan apresiasi kepada Pemerintah karena sudah membangun pelabuhan ini. Dia berharap pelabuhan ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Nusa Penida, serta mampu memperlancar transportasi laut menuju Nusa Penida atau sebaliknya. *wan

Komentar