nusabali

Mantan Kades Selama 32 Tahun Tutup Usia

Selalu Sambut Kunjungan Bupati dengan Tarian Gebug

  • www.nusabali.com-mantan-kades-selama-32-tahun-tutup-usia

AMLAPURA, NusaBali
Mantan Kepala Desa Seraya (Tengah), Kecamatan/Kabupaten Karangasem I Ketut Jineng, 96, yang pernah menjabat selama 32 tahun, 1970-2002, tutup usia. Ketut Jineng meninggal di rumahnya, Banjar Gambang, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Sabtu (17/7) sekitar pukul 09.00 Wita, karena usia.

“Rencananya menggelar upacara ngaben pada Soma Pon Ugu, Senin (26/7),” kata putra keenam almarhum I Gede Suardana alias Lojo, di rumah duka, Banjar Gambang, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Kamis (22/7).

Disebutkan, mulanya Ketut Jineng menjabat Perbekel Seraya pada 1970-1997. Kala itu belum terjadi pemekaran. Setelah menjabat selama 27 tahun, pada 1997 terjadi pemekaran. Desa Seraya dimekarkan menjadi tiga wilayah, yakni, Desa Seraya Tengah, Desa Seraya Barat, dan Desa Seraya Timur.

Ketut Jineng kembali dipilih, kali ini sebagai Kepala Desa Seraya Tengah. Dia menjabat pada 1997-2002.

Ini berarti kepemimpinan Ketut Jineng, ayah 9 anak, 21 cucu, dan 9 cicit itu memecahkan rekor sebagai kepala desa terlama di Karangasem.

Selama memimpin Desa Seraya dan Desa Seraya Tengah, Ketut Jineng melewati masa empat Bupati Karangasem; yakni, Anak Agung Gede Karang tahun 1967-1979, I Gusti Nyoman Yudana tahun 1979-1989, I Ketut Mertha tahun 1989-1999, dan I Gede Sumantara 2000-2005.

Setiap ada kunjungan Bupati Karangasem ke Desa Seraya dan Desa Seraya Tengah, Ketut Jineng selalu menyambut dengan Tarian Gebug. Tarian itu diyakini sakral, dipentaskan secara khusus di setiap musim kemarau, yang bertujuan mohon turun hujan.

“Ayah kami meninggal di rumah, tidak mengeluhkan sakit. Beliau meninggal karena lanjut usia,” kata Gede Lojo.

Almarhum meninggalkan seorang istri atas nama Ni Luh Mandi, 9 anak, 21 cucu, dan 9 cicit. Semasih jadi Kepala Desa Seraya mewilayahi 18 banjar dinas, setelah menjabat Kepala Desa Seraya Tengah, hanya mewilayahi 7 banjar dinas.

Ketut Jineng yang menjabat kepala desa selama 32 tahun, sempat masuk figur kepala desa terlama, di Harian NusaBali pada 1 Desember 2008.

Menurut Gede Lojo, saat itu masa bakti jabatan kepada desa tidak dibatasi, belum ada undang-undang tentang desa. Sepanjang masih mampu, bersedia, dan dipercaya masyarakat, bisa diperpanjang masa jabatannya. *k16

Komentar