Periksa Hewan Kurban Idul Adha, Distan Temukan Cacing Hati
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng menyebar petugas pemeriksa daging kurban (post mortem) ke sejumlah tempat penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1442 H, Rabu (21/7).
Hasilnya, petugas menemukan cacing hati pada salah satu hewan kurban yang disembelih. Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buleleng I Gusti Bagus Oka Yadnya mengatakan, setelah mengecek kesehatan hewan kurban yang telah disembelih, petugas menemukan cacing pada hati daging sapi. Hanya saja, jumlah yang ditemukan sedikit. Jadi petugas hanya membersihkan bagian yang berisi cacing tersebut.
Sedangkan daging sisanya dalam keadaan sehat. "Kami hanya temukan satu cacing hati. Namun kami sudah melokalisir bagian mana yang terkontaminasi untuk kita buang. Untuk selebihnya semua sehat. Kami juga sudah lakukan pengecekan kemarin sebelum dipotong," ujar Gusti Bagus Oka ditemui usai pemeriksaan, pada Rabu (21/7)
Gusti Bagus Oka menyampaikan, pemeriksaan post mortem bertujuan untuk memastikan agar hewan kurban yang telah dipotong bebas penyakit sehingga aman dikonsumsi. Penyakit cacing hati yang berpotensi ada pada sapi dan kambing menjadi salah satu fokus pemeriksaan. Di mana penyakit cacing hati tidak bisa dilihat dari kondisi fisik hewan.
Sementara itu, meski di tengah pandemi Covid-19, pemotongan hewan kurban pada Rabu kemarin, di Masjid Al-Mujahidin, Lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Buleleng, berjalan lancar. Pelaksanaan kurban kali ini memang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemotongan hewan dilakukan dengan menerapkan protokol.
Panitia kurban Masjid Al-Mujahidin Jam'ul Jawami mengatakan, dalam kegiatan penyembelihan, panitia mengatur jumlah peserta pemotong hewan dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, warga yang tidak berkepentingan tidak diberikan ikut menyaksikan pemotongan. "Sesuai imbauan Sekda Buleleng kita melaksanakan penyembelihan hari ini, dan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya
Terkait pembagian daging, tidak ada pengambilan kupon seperti Idul Adha sebelum masa pandemi Covid-19. Saat ini panitia membagikan daging secara door to door dengan membawakan langsung ke rumah-rumah. Penerima daging kurban sekitar 1.500 KK. *mz
Sedangkan daging sisanya dalam keadaan sehat. "Kami hanya temukan satu cacing hati. Namun kami sudah melokalisir bagian mana yang terkontaminasi untuk kita buang. Untuk selebihnya semua sehat. Kami juga sudah lakukan pengecekan kemarin sebelum dipotong," ujar Gusti Bagus Oka ditemui usai pemeriksaan, pada Rabu (21/7)
Gusti Bagus Oka menyampaikan, pemeriksaan post mortem bertujuan untuk memastikan agar hewan kurban yang telah dipotong bebas penyakit sehingga aman dikonsumsi. Penyakit cacing hati yang berpotensi ada pada sapi dan kambing menjadi salah satu fokus pemeriksaan. Di mana penyakit cacing hati tidak bisa dilihat dari kondisi fisik hewan.
Sementara itu, meski di tengah pandemi Covid-19, pemotongan hewan kurban pada Rabu kemarin, di Masjid Al-Mujahidin, Lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Buleleng, berjalan lancar. Pelaksanaan kurban kali ini memang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemotongan hewan dilakukan dengan menerapkan protokol.
Panitia kurban Masjid Al-Mujahidin Jam'ul Jawami mengatakan, dalam kegiatan penyembelihan, panitia mengatur jumlah peserta pemotong hewan dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, warga yang tidak berkepentingan tidak diberikan ikut menyaksikan pemotongan. "Sesuai imbauan Sekda Buleleng kita melaksanakan penyembelihan hari ini, dan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya
Terkait pembagian daging, tidak ada pengambilan kupon seperti Idul Adha sebelum masa pandemi Covid-19. Saat ini panitia membagikan daging secara door to door dengan membawakan langsung ke rumah-rumah. Penerima daging kurban sekitar 1.500 KK. *mz
1
Komentar