nusabali

Hindari Kerumunan, Puluhan Hewan Kurban Disembelih di RPH Jembrana

  • www.nusabali.com-hindari-kerumunan-puluhan-hewan-kurban-disembelih-di-rph-jembrana

NEGARA, NusaBali
Sejumlah pengurus masjid di Kabupaten Jembrana memilih rumah pemotongan hewan (RPH) untuk tempat menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19, Selasa (20/7).

Dalam sehari kemarin, ada sebanyak 25 ekor hewan kurban berupa 10 ekor sapi dan 15 ekor kambing yang disembelih di RPH  Pemkab Jembrana, di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara.

Pemotongan hewan kurban ke RPH ini, dilakukan untuk menghindari kerumunan. Kebanyakan yang memotong hewan kurban ke RPH ini, merupakan pengurus masjid yang tidak memiliki areal luas. “Kita ikuti sesuai arahan pemerintah. Dalam pemotongan hewan kurban, agar dilakukan di RPH untuk menghindari kerumunan dan menjaga prokes (protokol kesehatan),” ujar Agus Purwanto, salah satu pengurus masjid di Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara.

Di samping alasan tersebut, pemotongan hewan kurban ke RPH juga lebih praktis. Tidak perlu repot menyembelih dan langsung menerima daging yang sudah dipotong. Petugas Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana juga melakukan pemeriksaan postmortem (pemeriksaan setelah kematian) terhadap daging hewan kurban yang disembelih di RPH ini.

Salah sorang pekerja di RPH Jembrana, Nur Kolihin, mengatakan setiap mendekati Idul Adha, selalu ada lonjakan permintaan pemotongan sapi dan kambing dibanding hari-hari biasa.  Khusus pada hari H Idul Adha, kemarin, ada sebanyak 10 ekor sapi dan 15 ekor kambing yang dipotong di RPH setempat. Sedangkan hari biasa, rata-rata hanya ada permintaan pemotongan 2 sampai 3 ekor sapi dan kambing. “Walaupun melonjak, upah pemotongan masih sama seperti hari biasa. Untuk sapi Rp 400.000 per ekor. Kambing Rp 75.000 sampai Rp 100.000 per ekor,” ujarnya.

Namun jika dibandingkan mendekati Idul Adha tahun lalu, Nur Kolihin mengatakan, ada sedikit penurunan permintaan pemotongan tahun ini. Pada menjelang Idul Adha tahun lalu, biasa ada permintaan pemotongan sampai 15 ekor sapi dan kambing per hari. Sedangkan menjelang Idul Adha tahun ini, hanya ada sekitar 10-13 ekor sapi dan kambing per hari. “Kemungkinan kemampuan orang berkurban semakin menurun karena pandemi. Tetapi tidak tahu juga setelah Idul Adha ini. Biasanya dua  sampai tiga hari setelah Idul Adha juga ada yang memotong kurban,” kata Nur Kolihin.

Sementara Kasi Kesmavet pada Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh I Gede Adhi Adnyana, yang melakukan pemeriksaan postmortem hewan kurban di RPH Jembrana, menyatakan, dipastikan tidak ada temuan hewan kurban yang tidak layak konsumsi. Selain di RPH Jembrana, pemeriksaan serupa juga dilakukan di 50 tempat pemotongan hewan se-Jembrana, dan dari laporan yang diterima semuanya dipastikan layak konsumsi. “Selain pemeriksaan postmortem, kita juga lakukan pemeriksaan antemortem (pemeriksaan sebelum kematian). Dari hasil pemeriksaan postmortem, dengan memeriksa organ dalam sapi maupun kambing yang baru dipotong tadi (kemarin), semua sehat,” ucap drh Adhi Adnyana. *ode

Komentar