nusabali

Dari Sastrawan ke Yajamana Panca Balikrama

Mengenang Dharma Upapati Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar

  • www.nusabali.com-dari-sastrawan-ke-yajamana-panca-balikrama

10 hari sebelum lebar, Ida Pedanda telah memberikan isyarat kepada putranya, akan kembali ke Sang Maha Pencipta.

Palebon Digelar pada Sukra Wage Wayang

*Lebar Pasca Padiksan Sang Anak


SEBELUM lebar (meninggal), Dharma Upapati PHDI Karangasem Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar,83, sempat menjadi guru nabe atas padiksan Ida Pedanda Gede Nyoman Rai Tianyar, Wraspati Kliwon Langkir, Kamis (29/4). Ida Pedanda Gede merupakan putra biologis ketiga almarhum.

Upacara padiksan itu menyebabkan Ida Pedanda, kecapaian. Sebab, puluhan pedanda dari seluruh Bali silih berganti datang ke Geria Menara, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Ida Pedanda pun tidak sempat istirahat. Bahkan sehari sebelum puncak upacara, dari pagi hingga tengah malam,  tamu berdatangan tidak pernah putus.

Ida Pedanda pun kelelahan duduk hingga otot kaki kanan kaku. Ida Pedanda baru dilarikan ke RSUDP Sanglah, Denpasar, Sabtu (10/7), masuk RSUP pukul 09.00 Wita. Namun Ida Pedanda lebar pukul 20.30 Wita. Selanjutnya malam itu juga layon Ida Pedanda kairing (kembali)  ke Geria Menara.

Untuk layon (jenazah)) Ida Pedanda, dilaksanakan   upacara Munggah Maca Mana, Buda Umanis Prangbakat, Rabu (14/7). Upacara palebon diagendakan pada Sukra Wage Wayang, Jumat (6/8). "Beliau, Ida Pedanda Gede Wayahan Tianyar, lebar karena kecapean, belum genap semalam dirawat di RSUP," jelas Ida Bagus Putu Adriama, putra sulung almarhum dari 4 bersaudara, saat dihubungi di Geria Menara, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Rabu (14/7).

Ida Bagus Putu Adriama menambahkan, 10 hari sebelum lebar, almarhum yang semasih walaka bernama Ida Bagus Maka, yang dikenal sebagai seniman sastra Jawa Kuno dan sastra Bali, telah sempat mengatakan hendak kembali ke Sang Maha Pencipta. "Kemudian ditegaskan lagi pernyataan itu, sehari sebelum lebar, juga mengatakan niatnya itu," jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan putra ketiga almarhum, Ida Pedanda Gede Nyoman Rai Tianyar. Lebar, karena kecapean, di samping almarhum telah menyatakan niatnya untuk kembali bersatu dengan Brahman. *K16

Komentar