nusabali

Asrama SMAN/SMKN Bali Mandara Jadi Tempat Isolasi Terpusat

  • www.nusabali.com-asrama-smansmkn-bali-mandara-jadi-tempat-isolasi-terpusat

SINGARAJA, NusaBali
Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng yang masih stabil di tiga digit hingga, Sabtu (17/7) otomatis terus menambah pasien Covid-19 yang tergolong Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR).

Penambahan blok asrama mahasiswa Undiksha Kampus Jinengdalem untuk menjadi tempat isolasi terpusat juga sudah penuh. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng kini memutuskan untuk menyiapkan asrama siswa SMAN/SMKN Bali Mandara sebagai tempat isolasi terpusat.

Data Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Asrama Undiksha Jinengdalem dengan memanfaatkan dua blok gedung asrama B dan C berkapasitas total 176 bed. Hanya saja 34 bed tidak dapat dimanfaatkan karena dalam keadaan rusak dan ada juga kran airnya tidak berfungsi. Dari 142 bed yang tersedia pada, Sabtu (17/7) sudah dinyatakan full ditempati OTG-GR. Sedangkan perkembangan kasus terkonfirmasi baru yang tercatat, Sabtu kemarin sebanyak 105 orang.

Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng pun bergerak cepat menjajaki dan menyurvei asrama siswa SMAN/SMKN Bali Mandara yang ada di wilayah Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Penjajakan asrama yang dibidik menjadi tempat isolasi terpusat dipimpin langsung Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariyadi Pribadi dan Kasek SMAN Bali Mandara I Nyoman Darta. Ditemui usia penjajakan Suyasa menjelaskan penjajakan asrama SMA/SMK Bali Mandara setelah menganalisa kasus yang ada danmelihat asrama Undiksha sudah penuh.

“Seiring bertambahnya kasus baru, OTG-GR yang menjalani isolasi juga terus bertambah. Sementara asrama Undiksha sudah penuh, sehingga hari ini kami melakukan penjajakan, persiapan dan mengantisipasi ada tambahan lagi,” ungkap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini. Dia pun mengatakan secara lisan, Satgas Kabupaten sudah mendapatkan izin dari Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra untuk memakai asrama siswa SMAN/SMKN Bali Mandara sebagai tempat isolasi terpusat. Namun karena asrama berbentuk bangsal, Satgas Kabupaten akan menerapkan skema pengisian ruangan 50-75 persen dari kapasitas.

Dari 400 bed yang tersedia disebut birokrat asal Desa Tejakula ini maksimal akan terisi 300 orang, jika kondisi terus memburuk. Selain itu Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng di hari yang sama juga melakukan penjajakan ke SMA Taruna Mandara yang berlokasi di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Suyasa pun mengatakan segera akan melakukan pendekatan kepada Yayasan Taruna Mandara, untuk meminjam asrama siswanya jika dalam perkembangan ke depan asrama SMAN/SMKN Bali Mandara mulai penuh. “Mudah-mudahan tidak sampai penuh. Tetapi tetap disiapkan skema terburuknya, setelah di SMAN/SMKN Bali Mandara penuh kalau diizinkan baru ke sini (SMA Taruna Mandara,red),” ucap mantan Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng ini.

Melihat situasi yang cukup mendesak, Satgas Kabupaten juga memberikan instruksi kembali kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng, meneruskan ke seluruh desa melakukan pergeseran anggaran untuk menangani isolasi terpusat. Karena hingga Sabtu (17/7) jumlah OTG-GR yang tercatat sebanyak 533 orang. Sedangkan yang masuk di tempat isolasi terpusat tanggungan kabupaten baru sebanyak 142 orang.

“Sesuai dengan SE Gubernur, boleh isolasi disiapkan dusun, desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Kalau desa bisa siapkan silahkan asal terpusat. Penekanannya yang paling penting menghindari OTG isolasi di rumah dan bergabung dengan yang lain. OTG-GR tidak boleh berkontak erat dengan keluarga, tetangga dan siapapun. Sehingga Satgas melarang isolasi di rumah tanpa pengawasan,” jelas Suyasa.

Sementara itu Kasek SMAN Bali Mandara I Nyoman Darta usai penjajagan tim Satgas mengatakan jika asrama sekolah digunakan tempat isolasi mandiri, ada beberapa hal ang diatur dan diperbaiki, sehingga betul-betul membuat OTG-GR menjadi sehat selama menjalani isolasi. Darta mengatakan karena hampir dua tahun asrama tidak digunakan karena pandemi, ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki. Seperti pembersihan ventilasi udara, perbaikan kran air yang mampet termasuk pompa air yang karatan dan jaringan korsleting listrik. “Beberapa spray juga lapuk karena lama tidak digunakan. Ini yang perlu dikoordinasikan lagi, agar betul-betul bisa difasilitasi,” pesan Darta.

Sedangkan perkembangan kasus konfirmasi positif Covid-19 dicatatkan Satgas Kabupaten sebanyak 105 orang. Sebanyak 42 orang berasal dari Kecamatan Sawan, 23 orang dari Kabupaten buleleng, 12 orang dari Kecamatan Gerokgak, 10 orang dari Kecamatan Banjar, 7 orang dari Kecamatan Seririt, 5 orang dari Kecamatan Sukasada, 3 orang masing-masing dari Kecamatan Kubutambahan dan Tejakula.

Di hari yang sama juga tercatat 68 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 17 orang di antaranya berasal dari Kecamatan Banjar, 16 orang dari Kecamatan Buleleng, 12 orang dari Kecamatan Sawan, 8 orang dari Kecamatan Sukasada, 6 orang dari Kecamatan Seririt, 5 orang dari Kecamatan Gerokgak, 2 orang dari Kecamatan Tejakula dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Busungbiu dan Kubutambahan. Di sisi lain sebanyak lima orang pasien Covid-19 juga dinyatakan meninggal dunia. Sehingga jumlah kasus konfirmasi secara kumulatif saat ini di Buleleng mencapai 5.323 orang.

Sebanyak 4.349 orang dinyatakan sembuh, 222 orang meninggal dunia, dan menyisakan 216 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan 533 orang menjalani isolasi mandiri dan terpusat.

Sebelumnya diberitakan Pemprov Bali larang pasien positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah, karena sangat berisiko terjadi penularan lantaran sulit dipantau. Nantinya, pasien Covid-19 tanpa gejala alias orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) wajib melakukan isolasi terpusat secara berjenjang.

Larangan Isoman di rumah bagi pasien Covid-19 ini dituangkan dalam Surat Gubernur Bali Nomor 768/SatgasCovid19/Vll/2021 tentang Aktivasi Isolasi Terpusat Berjenjang tertanggal 14 Juli 2021. Ini sebagai tindak lanjut hasil rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali, 10 Juni 2021 lalu. *k23

Komentar