nusabali

Diduga Nekat Cebur Diri ke Laut Gara-gara Frustasi Penyakitnya Tak Kunjung Sembuh

Sesosok Mayat Perempuan Gegerkan Nelayan di Pantai Banjar Kutapang, Desa Batununggul, Nusa Penida

  • www.nusabali.com-diduga-nekat-cebur-diri-ke-laut-gara-gara-frustasi-penyakitnya-tak-kunjung-sembuh

Sesaat sebelum ditemukan tewas, korban Ketut Dehik pamit ke suaminya pulang duluan dari kandang ternak sapi untuk memasak, namun ternyata dia pergi untuk selamanya.

SEMARAPURA, NusaBali

Sesosok mayat perempuan lanjut usia (lansia) ditemukan mengapung di bibir pantai wilayah Banjar Kutapang, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (17/7) pagi. Penemuan mayat ini pun membuat warga sekitar geger dan langsung mendatangi TKP. Selanjutnya kejadian ini dilaporkan ke Polsek Nusa Penida untuk penyelidikan lebih lanjut. Pasca dievakuasi mayat itu langsung dibawa menuju RSUD Gema Santi Nusa Penida untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Beberapa saat kemudian, identitas sosok mayat perempuan itu pun terungkap setelah keluarga korban mendatangi RSUD Gema Santi. Diketahui, mayat perempuan itu bernama Ni Ketut Dehik, 78, warga Banjar Batumulapan Kangin, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida.

Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke laut. Pasalnya dari keterangan pihak keluarga korban mengalami frustasi akibat penyakit yang diderita tak kunjung sembuh.

Kasubbag Humas Polres Klungkung, AKP Putu Gede Ardana mengatakan penemuan mayat perempuan tersebut diketahui kali pertama oleh seorang nelayan yang merupakan warga sekitar, I Made Kelodan, 70, sekitar pukul 10.00 Wita. Ketika itu, Made Kelodan sedang mengecek kondisi perahunya di pantai, namun tiba-tiba dia melihat mayat mengapung di bibir pantai.

Melihat kejadian tersebut Made Kelodan langsung memanggil nelayan lainnya di sekitar TKP, yakni I Putu Sukasna, untuk memastikan penemuan sosok mayat perempuan tersebut. Kemudian, mereka langsung memanggil warga sekitar, dan tak berselang lama warga pun mendatangi TKP.

Selanjutnya warga melakukan evakuasi dengan membawa sosok mayat perempuan itu ke pesisir. Di satu sisi warga juga langsung menghubungi petugas kepolisian Polsek Nusa Penida. "Begitu mendapat laporan tersebut petugas langsung menuju TKP," ujar AKP Ardana.

Disebutkan, jenazah perempuan itu langsung dibawa menuju Rumah Sakit Gema Santi Nusa Penida, menggunakan mobil ambulance untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah jenazah tiba di RSUD Gema Santi Nusa Penida, akhirnya suami korban, I Made Muder, 68, datang untuk melihat mayat tersebut. Berdasarkan keterangan Made Muder kepada petugas kepolisian, bahwa sudah sejak lama istrinya mengidap penyakit nyeri/sakit pada dada dan sering batuk-batuk.

Beberapa bulan ini istrinya Ketut Dehik merasa sangat tersiksa serta frustasi karena penyakit yang dideritanya tidak sembuh-sembuh padahal sudah diajak berobat ke sejumlah tempat. Sampai akhirnya pada, Jumat (16/7) malam sekitar pukul 20.00 Wita, korban sempat mengatakan kepada suaminya sudah tidak kuat dan frustasi dengan penyakitnya dan ingin bunuh diri. Namun, suaminya Made Muder berusaha menenangkan istrinya. Selanjutnya pada keesokan harinya, Sabtu pukul 08.00 Wita, saat bersama suaminya memberikan pakan ternak di kandang sapi, korban Ketut Dehik mengatakan kepada suaminya untuk pulang ke rumah terlebih dahulu untuk memasak. "Sehingga suaminya kemudian mengijinkannya," ujar AKP Ardana.

Selanjutnya korban berjalan sendiri ke rumah, namun setelah beberapa jam kemudian saat suami korban menyusul pulang ke rumah, ternyata korban sudah tidak ada di rumahnya. Sehingga suami korban, Made Muder berusaha mencarinya, namun tidak ketemu sampai akhirnya suami korban mendengar informasi ada penemuan mayat di Pantai Banjar Kutapang Kangin, Desa Batununggul, dan telah dibawa ke RSUD Gema Santi. Made Muder kemudian langsung ke RSUD Gema Santi untuk memastikan hal tersebut.

"Saat dilihat oleh suaminya ternyata memang benar mayat tersebut adalah istri korban bernama Ni Ketut Dehik alias Men Sudeka," kata AKP Ardana.

Hasil pemeriksaan luar tidak ada tanda tanda kekerasan, dari keluarga korban juga menolak untuk diotopsi. Sehingga jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses lebih lanjut. "Surat pernyataan tidak melakukan tuntutan sementara masih dalam proses," kata AKP Ardana. *wan

Komentar