nusabali

Sejumlah Hotel Batal Jadi Tempat Isolasi

Satgas Bidik Asrama SMAN/SMKN Bali Mandara

  • www.nusabali.com-sejumlah-hotel-batal-jadi-tempat-isolasi

Penyiapan tempat isolasi terpusat terus ditambah, mengingat kasus konfirmasi baru masih sangat tinggi.

SINGARAJA, NusaBali

Sejumlah hotel di Kabupaten Buleleng yang sebelumnya menyatakan siap menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR) memutuskan untuk membatalkan kesediannya. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng kembali mencari solusi untuk menyediakan tempat isolasi terpusat bagi pasien OTG-GR. Asrama SMAN/SMKN Bali Mandara dan SMA Taruna Mandara dibidik Satgas menjadi tempat isolasi terpusat.

Skema baru itu diputuskan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, saat beberapa hotel batal bersedia menjadi tempat isolasi terpusat. Sedangkan tempat isolasi terpusat yang sudah siap seperti asrama mahasiswa Undiksha di Kampus Jinengdalem sudah mulai penuh. Bahkan Rektor Undiksha Prof Dr I Nyoman Jampel mengizinkan penambahan satu blok bangunan asrama untuk dijadikan tempat isolasi.

Bupati Agus Suradnyana dikonfirmasi Jumat (16/7) petang kemarin mengatakan, dibidiknya asrama SMAN/SMKN Bali Mandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng dan SMA Taruna Mandara di Desa Kalianget, Kecamatan Banjar, Buleleng, sesuai arahan dan izin dari Pemerintah Provinsi. “Tadinya beberapa hotel sudah okey, tapi akhirnya menolak juga. Ya sudah, kita akhirnya diizinkan pakai asrama SMA/SMK Bali Mandara, itu banyak ratusan. SMA Taruna Nusantara juga sudah diizinkan dipakai. Kalau hotel sudah tidak lagi, dari pada pusing mikirin, kebetulan ada penawaran asrama sekolah dari provinsi,” kata Agus Suradnyana yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng ini.

Tim Satgas dikoordinatori Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng akan melakukan survey langsung meninjau asrama SMAN/SMKN Bali Mandara. “Tempatnya bersih, bagus, besok akan disurvey BPBD,” imbuh bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. Penyiapan tempat isolasi terpusat terus ditambah, mengingat kasus konfirmasi baru masih sangat tinggi. Bahkan asrama mahasiswa Undiksha Kampus Jinengdalem, sudah menambah ruangan. Semula hanya satu blok gedung B saja yang digunakan dengan kapasitas 70 bed.

Perkembangan kasus gedung asrama blok C diberikan izin rektor Undiksha sebagai tempat isolasi tambahan. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan hingga Jumat (16/7) malam terakhir, isolasi terpusat di asrama Undiksha dari total 152 bed di dua blok gedung sudah terisi sebanyak 123 bed. “Setelah melihat perkembangan kasus akhirnya gedung asrama blok C diberikan izin untuk tempat isolasi. Mahasiswa yang sebelumnya mengisi gedung blok C, dijadikan satu dengan mahasiswa lainnya di blok A, kebetulan masih cukup,” ungkap Ariadi Pribadi.

Sedangkan data yang dicatatkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, jumlah OTG-GR yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 520 orang. Sisanya yang belum masuk ke tempat isolasi terpusat di asrama Undiksha Jinengdalem, dipastikan Ariadi Pribadi sudah mendapat penanganan dari Satgas Desa/Satgas Kelurahan di tempat isolasi yang telah disiapkan.

“Yang kami pindahkan prioritas OTG-GR yang menjalani isolasi di rumah masing-masing dan tidak mendapat pengawasan ketat dari desanya. Sisanya sudah tertangani di tempat isolasi desa dan kelurahan,” jelas mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng ini.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng Dewa Ketut Suardipa dikonfirmasi terpisah kemarin malam tak menampik jika sejumlah hotel yang sebelumnya bersedia menjadi tempat isolasi membatalkan. Pembatalan itu dikarenakan tidak mendapatkan izin dari owner hotel.

Sedangakn beberapa hotel yang masih bersedia seperti di kawasan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, ada 3 hotel, memerlukan sosialisasi kepada masyarakat sekitarnya. Karena beberapa waktu lalu, sempat ada penolakan warga, terkait warga luar desanya yang diisolasi di lingkungan mereka. “Intinya kami sudah berupaya meyakinkan teman-teman. Memang ada yang membatalkan karena tidak mendapat izin owner dan juga ada yang masih ada tamu seperti Hotel Aneka di Lovina. Yang siap juga masih ada menunggu dari pemerintah karena sekarang masih memaksimalkan di asrama Undiksha,” ungkap Dewa Suardipa.*k23

Komentar