nusabali

Stok Obat Pencegah Covid-19 Mulai Langka di Buleleng

Konter HP Mulai Ditutup

  • www.nusabali.com-stok-obat-pencegah-covid-19-mulai-langka-di-buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Obat pencegah Covid-19 di sejumlah apotek di Kabupaten Buleleng mulai langka. Kondisi tersebut terungkap saat tim gabungan Satgas Penganan Covid-19 Buleleng melakukan inspeksi mendadak  (sidak) di sejumlah apotek wilayah Kota Singaraja, Kamis (15/7) pagi kemarin.

Kelangkaan 11 obat rekomendasi Kemenkes untuk mencegah Covid-19 itu dikarenakan adanya kenaikan harga dari distributor.

Tim gabungan dipimpin langsung Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra didampingi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng I Putu Gede Astawa, Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa. Ditemui usai melakukan sidak, Sutjidra yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng menjelaskan, sidak yang dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat, yang mulai kesusahan mencari sejumlah obat yang diperlukan masa pandemi ini.

Wabup Sutjidra yang juga seorang dokter ini mengatakan, kelangkaan obat karena distributor mematok harga terlalu tinggi. Sehingga apotek tidak berani mengorder obat tersebut. “Dari penjelasan petugas apoteknya, obat yang selama ini tersedia harganya melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi,red), sehingga mereka tidak berani ambil dengan harga yang tinggi,” ucap Sutjidra.

Selama ini apotek di Buleleng rata-rata hanya menyiapkan satu dari 11 obat yang direkomendasi Kemenkes. Yakni jenis azithr0mycin 500 mg, yang HET-nya Rp 1.700 per tablet. Selain obat antibiotik, persoalan yang sama juga terjadi pada obat antivirus dan vitamin. Tiga jenis tersebut yang sangat diperlukan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Satgas yang juga anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng akan mencarikan solusi. Salah satunya memberikan masukan kepada distributor di tingkat provinsi agar betul-betul mematuhi HET yang ditentukan pemerintah. Selain itu, kerja sama akan dilakukan dengan pihak Kejaksaan Negeri Buleleng dan Polres Buleleng terkait ketersediaan obat ini. “Nanti kita akan komunikasikan lagi supaya barang-barang ini ada di Buleleng. Baik itu antibiotiknya, antivirus sama vitaminnya,” ucap pejabat asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini.

Sementara itu usai melakukan sidak apotek, tim gabungan bergerak melakukan pengawasan PPKM Darurat. Terutama pada sektor non esensial. Sejumlah Toko HP dan Asesoris yang masih membandel tetap buka selama PPKM, menjadi sasaran tim gabungan. Sejumlah pengusaha toko HP dan aksesoris setelah didatangi tim gabungan mulai melunak. Mereka pun bersedia menutup setengah usahanya setelah mendapat pemahaman dari tim gabungan.

Tim Satgas pun hanya mengizinkan toko seluler itu menjual pulsa, dan paket internet. Sedangkan bidang usaha jual HP dan aksesorisnya ditutup selama PPKM. Pengusaha HP dan aksesoris pun disarankan untuk bertransaksi daring. “Selama ini memang ada multi tafsir di masyarakat sehingga hari ini kembali diberikan pemahaman dan mereka semua bersedia mematuhi, untuk kebaikan bersama,” ucap Sutjidra. *k23

Komentar