nusabali

Desa Adat Tengkulung Bagikan Nasi Bungkus

  • www.nusabali.com-desa-adat-tengkulung-bagikan-nasi-bungkus

MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Tengkulung, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, menggelar aksi sosial dengan membagikan 350 nasi bungkus kepada warga.

Pembagian nasi bungkus ini demi membantu meringankan beban yang dihadapi warga di tengah pandemi Covid-19. Bendesa Adat Tengkulung I Gede Eka Surawan, mengatakan pembagian nasi bungkus gratis ini dilakukan sejak awal Juli 2021. Langkah tersebut untuk meringankan beban masyarakat, di tengah kesulitan yang dihadapi saat ini.

Menurut Surawan, program ini dirancang sejak Juni 2021, namun baru terealisasi pada awal Juli 2021 yang berbarengan dengan adanya PPKM Darurat Jawa-Bali. “Setiap harinya kami bagikan sekitar 350 nasi bungkus gratis kepada yang membutuhkan. Jadi siapapun yang membutuhkan kami persilahkan mengambil, tanpa memandang dia krama gegem (penduduk asli) atau penduduk pendatan,” katanya, Kamis (15/7).

Lebih lanjut dikatakan, program pembagian nasi bungkus gratis tercetus atas rasa kepedulian terhadap kondisi warga. Pihaknya kemudian berpikir untuk mencari donatur agar membantu membiayai kegiatan tersebut. Alhasil, sejumlah warga negara asing (WNA) asal Australia turut membantu program tersebut.

“Kebetulan saya ada yang kenal (WNA asal Australia, Red). Dia itu tahu saya menjadi bendesa. Karena itu, dia kemudian tergerak membantu kami dan mencoba mengumpulkan donasi di Australia,” jelas Surawan.

Jumlah nasi bungkus yang dibagikan disesuaikan dengan budget yang dijatah Rp 1 juta per hari. Mengingat jumlah donasi yang terkumpul mencapai Rp 20.000.000, maka program itu ditarget minimal bisa dilaksanakan selama 20 hari. Kemungkinan program itu akan terus dilanjutkan, karena hal itu mendapatkan banyak respon positif dari warga yang secara swadaya ikut menyumbang bahan yang diperlukan.

“Kegiatan ini dibantu oleh ibu-ibu PKK, warga pendatang, dan pemuda-pemudi desa. Biasanya pembagian nasi bungkus sekitar jam 5 sore (pukul 17.00 Wita). Satu orang kami berikan satu nasi, dan kami atur menyesuaikan prokes. Jadi mereka tidak boleh mengantri dan langsung ambil dibawa pulang untuk dimakan,” kata Surawan.

Masih menurut Surawan, sebagai daerah tujuan wisata, kondisi perekonomian masyarakat Desa Adat Tengkulung sangat terpukul dengan imbas pandemi Covid-19, sehingga membuat sebagian besar masyarakatnya sudah setahun lebih menganggur, bahkan ada yang memutuskan beralih profesi menjadi buruh, semata untuk dapat menyambung hidup.

“Warga kami hampir 90 persen bergerak di sektor pariwisata, baik itu langsung maupun tak langsung. Mereka saat ini ada yang statusnya di rumahkan, PHK, ada juga yang banting setir menjadi kuli. Semoga dengan adanya nasi bungkus gratis ini meringankan beban warga,” harapnya. *dar

Komentar