nusabali

Toko Ditutup dan Ditandai Stiker, Pemilik Diberi Sembako

Patroli Kapolres Badung di Banjar Den Kayu Baleran, Mengwi

  • www.nusabali.com-toko-ditutup-dan-ditandai-stiker-pemilik-diberi-sembako

MANGUPURA, NusaBali
Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi menutup sementara sejumlah usaha non esensial di Banjar Denkayu Baleran, Desa Werdi Bhuana, Kecamatan Mengwi, Badung, Rabu (14/7) pagi.

Penutupan itu ditandai dengan pemasangan stiker larangan buka hingga sampai batas akhir Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 20 Juli ini. Tidak hanya ditutup pemilik usaha yang ditutup diberi bantuan sembako.

Kapolres mendatangi sejumlah tempat usaha non esensial itu bersama Kabag Ops Kompol I Wayan Riasa, Kapolsek Mengwi Iptu I Nyoman Darsana, dan sejumlah pejabat Polres Badung. Kepada para pengusaha yang berada di Werdi Bhuana diminta oleh Kapolres untuk secara sukarela menutup sementara usahanya.

"Saya mohon maaf ya. Minta tolong untuk sementara ditutup dulu. Kerja secara online saja dulu. Saat ini kita sedang PPKM Darurat," tutur AKBP Roby kepada usaha aluminum, Nyoman Sudarma yang berada di Banjar Denkayu Baleran yang diminta tutup sementara kemarin. Tak lupa, Kapolres juga memberikan bantuan sembako kepada pemilik usaha yang ditutup.

Selain menyasar usaha non esensial AKBP Roby bersama jajarannya juga menyasar warga kurang mampu. Baik yang menderita sakit maupun yang kurang beruntung lainnya. Mereka juga diberi bantuan. Dikatakan pembagian sembako itu merupakan perintah dari Kapolri untuk menyasar warga yang kurang mampu untuk diberikan bantuan. Total kemarin, ada 200 paket sembako yang dibagikan ke warga.

"Sembako ini diberikan kepada masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM Darurat. Kegiatan ini dijalankan sesuai dengan perintah dari bapak Kapolri. Kegiatan ini sudah kami jalankan sejak tiga hari lalu. Akibat PPKM ini banyak yang terdampak. Baik terdampak karena kesehatan juga karena masalah ekonomi," ungkap AKBP Roby.

Kegiatan penutupan tempat usaha oleh Kapolres Badung itu disambut baik oleh Nyoman Sudarma. Sudarma mengaku terpaksa harus mengikuti aturan tersebut. Dia rela menutup tempat usaha rolling door, pintu kaca, kusen aluminium, etalase kaca, rak piring, dan lainnya.

"Ya mau gimana lagi kondisinya kayak gini. Terpaksa harus ikut aturan. Saya tidak bisa omong banyak. Nanti kita lawan malah tambah susah. Ya saya ikut sajalah," tutur bos UD Arsa Niyumi Aluminum ini. *pol

Komentar