nusabali

PKB XLIII Ditutup Secara Virtual, Enam Tokoh Seniman Terima Sertifikat Adi Sewaka Nugraha

  • www.nusabali.com-pkb-xliii-ditutup-secara-virtual-enam-tokoh-seniman-terima-sertifikat-adi-sewaka-nugraha

DENPASAR, NusaBali.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021 yang digelar sejak 12 Juni 2021, secara resmi ditutup pada Sabtu (10/7/2021).

Karena berlansgung dalam masa PPKM Darurat, penutupan pesta kesenian terbesar di Bali itu pun dilakukan secara virtual oleh Gubernur Bali Wayan Koster dari gedung Jayasaba, Denpasar sekitar pukul 17.00 Wita. 

PKB XLIII tahun 2021 menggelar beberapa kegiatan seperti, pameran, pergelaran, lomba, workshop, dan sarasehan. 

I Gede Arya Sugiartha selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, melaporkan bahwa kegiatan PKB XLIII tahun 2021 telah terlaksana dengan sangat memperhatikan prokes di masa pandemi. “Acara PKB XLIII tahun 2021 digelar secara hybrid, yakni secara konvensional dan virtual. Para penonton pun di sepanjang kegiatan hanya sampai 25 – 100 orang saja, tentunya dengan menerapkan prokes yang ketat di masa pandemi,” ujarnya.

Pada penutupan PKB XLIII tahun 2021 ini juga diserahkan Sertifikat Adi Sewaka Nugraha, Sertifikat Patram Budaya, dan Sertifikat Warisan Budaya. “Ada enam seniman yang diberikan Sertifikat Adi Sewaka Nugraha, sebagai apresiasi dedikasi yang diberikan oleh para seniman dalam menekuni dan mendalami seni Bali,” ujar I Gede Arya Sugiartha. 

Adapun rincian seniman yang mendapat sertifikat tersebut yakni Ni Ketut Arini seorang seniman tari Kota Denpasar, I Wayan Suweca seniman karawitan Kabupaten Gianyar, I Nyoman Sujena seniman tari Kabupaten Tabanan, I Ketut Rudita seniman karawitan Kabupaten Badung, I Ketut Swarna Dwipa seorang seniman tari Kabupaten Buleleng, dan Ida Nyoman Sugata seorang seniman pedalangan dari Kabupaten Karangasem.

Lebih lanjut I Gede Arya Sugiartha dalam laporannya menambahkan bahwa pada kegiatan PKB XLIII tahun 2021 seniman dan masyarakat sudah mulai bisa menerima bahwa sebagian pertunjukan memang harus diadakan secara online atau daring. 

“Meski demikian, pertunjukan dengan kehadiran penonton secara langsung masih didambakan oleh masyarakat. Sebagian seniman merasakan kurang nyaman pentas tanpa kehadiran penonton, dan sebagian penonton juga merasa ada kualitas seni yang tidak bisa digantikan oleh pementasan daring,” tegasnya.

Acara penutupan PKB XLIII pun dilanjutkan dengan penyampaian beberapa hal penting oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Gubernur Bali pun menyatakan bahwa PKB XLIII merupakan wujud visi dari nangun sat kerthi loka Bali, menuju Bali era baru. 

Selain itu PKB merupakan media ajang pertemuan insan kreatif Bali yang digunakan sebagai wadah berbagai dan saling bertukar pikiran antara seniman dan penikmat seni. 

“Aktualisasi segala kegiatan PKB tahun ini merupakan hasil dari upaya dan dukungan segala aspek masyarakat Bali. Ciri khas masyarakat Bali yang dikenal pekerja keras, gotong royong, kreatif, jujur dan seni hal tersebutlah yang mewujudkan kegiatan PKB XLIII hingga terlaksana dengan lancar sampai dengan acara penutupan hari ini,” ujarnya.

Gubernur Bali Wayan Koster pun menambahkan bahwa konsep atau tema PKB XLIII tahun 2021 ialah Purna Jiwa, Prananing  Wana Kerthi atau Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan. “Tema tersebut memiliki pesan akan pentingnya menjaga alam, karena alam merupakan napas kehidupan,” tambahnya.

Lebih lanjut Gubernur Bali pun berharap agar kegiatan PKB XLIII tahun 2021 yang telah terlaksana dapat menjadi media pembentuk karakter masyarakat Bali, memuliakan pohon sebagai napas kehidupan, dan sajian seni yang telah ditampilkan menjadi media penyeimbang cara melangsungkan kehidupan masyarakat Bali. 

“Selain itu diharapkan juga kegiatan PKB yang telah terlaksana tahun ini, dapat menjadi media pengembangan ekonomi dari pelaku UMKM dan IKM,” tutupnya. *rma

Komentar