nusabali

Subak Desa Subuk Jadi Pengembangan Mina Padi

  • www.nusabali.com-subak-desa-subuk-jadi-pengembangan-mina-padi

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 81.000 ekor bibit ikan nila dilepas di sawah seluas 40 are Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Purna Karya, Desa Subuk, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Rabu (7/7).

Budidaya ikan nila di lahan sawah merupakan sistem mina padi. Program diversifikasi pangan ini dilakukan untuk memberikan nilai tambah kepada petani dari hasil budidaya ikan air tawarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Putra Aryana dihubungi Rabu (7/7), menjelaskan program mina padi sebelumnya sudah dikembangkan di sejumlah subak di Buleleng. Bahkan yang sedang berjalan dan menunggu masa panen adalah subak di Desa Panji, Kecamatan Sukasada Buleleng.

Dalam program mina padi ini, budidaya ikan dikembangkan bersamaan di lahan sawah yang sudah ditanami padi. Proses panen ikan dapat dilakukan dengan cepat sebelum padi dipanen. “Mina padi ini terus kami dorong di sejumlah subak, untuk memberikan nilai tambah pengelolaan lahan pertanian di Buleleng agar lebih optimal. Dalam satu kali panen, petani selain berproduksi beras juga dapat penghasilan tambahan dari panen ikan nila,” jelas mantan Camat Busungbiu ini.

Dikatakan Putra Aryana, sementara ini subak-subak yang disasar program mina padi adalah subak yang memiliki suplai air irigasi melimpah. Biasanya subak yang ada di dataran tinggi. Seperti Desa Subuk yang terkenal sebagai penghasil beras organik, sangat potensial untuk dikembangkan mina padi menambah kesejahteraan petani setempat.

Mina padi dijelaskan Putra Aryana secara alami membantu petani dalam pemeliharaan tanaman padinya. Ikan secara alami akan memakan organisme yang selama ini menjadi hama, seperti keong, sehingga lebih efektif dan efesien dari segi pemeliharaan tanaman. Selain itu kotoran ikan yang melekat alami di lahan sawah petani juga dapat menjadi pupuk organik untuk tanaman padi. “Selain sasaran utama menambah penghasilan petani, proyeksi jangka panjang mina padi ini kita kemas menjadi salah satu agrowisata juga. Nanti bisa dikembangkan kelompok dengan penataan kawasan seperti membangun warung makan di pinggir sawah, yang bahan baku makanannya langsung dari lahan pertanian mereka,” harapnya. *k23

Komentar