nusabali

Diatas Jam 8 Malam, LPJ dan Wifi Dimatikan

Tekan Penularan Covid-19, Satgas Batasi Aktivitas Warga

  • www.nusabali.com-diatas-jam-8-malam-lpj-dan-wifi-dimatikan

SINGARAJA, NusaBali
Kasus konfirmasi positif Covid-19 baru di Buleleng terus bertambah. Bahkan penambahan kasus baru terbanyak pada Rabu (7/7) sebanyak 61 kasus, meningkat menjadi 75 kasus pada Kamis (8/7) kemarin.

Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng memutuskan untuk menekan laju aktivitas masyarakat diatas pukul 20.00 Wita, dengan mematikan setengah lampu penerangan jalan (LPJ) dan meng-off-kan Wifi di tempat umum.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa dikonfirmasi melalui sambungan telepon Kamis (8/7) kemarin menjelaskan, kasus konfirmasi yang terus meningkat di Buleleng tak lepas dari mobilitas warga. Sehingga sesuai dengan instruksi Gubernur, akan diberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat terutama di wilayah perkotaan. “Saat ini dan ke depannya kita akan usahakan menekan laju aktivitas warga yang terdeteksi lewat satelit. Malam ini (Kamis,red) sudah akan dibatasi penerangan jalan di wilayah kota setelah pukul 20.00 wita akan dimatikan setengah. Termasuk Wifi di temapt-temapt umum juga akan di-off-kan setelah pukul 20.00 wita,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Pembatasan aktivitas masyarakat juga akan diketatkan pada pegawai pemerintahan yang menjalani Work From Home (WFH) seratus persen. Pegawai yang pergi dan bekerja ke kantor, hanya untuk penugasan mendesak. “Mulai besok (hari ini,red) seluruh Kadis yang menugaskan staf atau pegawainya harus membawa surat penugasan, kalau tidak bawa ketemu tim yustisi bisa disidak. Ini salah satu menekan mobilitas warga yang berpotensi terjadi penularan,” imbuh mantan Kadisdikpora Buleleng ini.

Sementara itu, dari 75 kasus terkonfirmasi baru yang muncul Kamis kemarin sebanyak 24 orang diantaranya terfokus di Kecamatan Buleleng. Kemudian 18 orang di Kecamatan Banjar, 12 orang di Kecamatan Sawan, 7 orang di Kecamatan Sukasada, 6 orang di Kecamatan Seririt, 3 orang masing-maisng di Kecamatan Tejakula dan Gerokgak, serta 1 orang masing-masing di Kecamatan Kubutambahan dan Seririt. Menurut Suyasa, kasus konfirmasi yang terakumulasi tinggi itu, merupakan kasus kontak erat.

Meski tidak ditemukan klaster baru, namun penularan dari dalam satu keluarga dan menyebar ke keluarga lain, serta teman satu ruang kerjanya akan membuat akumulasi kasus konfirmasi tinggi. Tracing dan testing pun terus dilakukan satgas. Seperti yang di Sekretariat DPRD Buleleng setelah ditemukannya 4 kasus konfirmasi pada ASN yang bertugas di sana. Dari 14 orang yang dirapid tes antigen, tiga orang diantaranya dinyatakan reaktif dan langsung menjalani isolasi.

Sedangkan untuk kasus kesembuhan pasien Covid-19 yang dicatatkan Satgas sebanyak 10 orang. Mereka tersebar 4 orang masing-masing dari Kecamatan Gerokgak dan Sukasada dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Seririt dan Sawan. Fluktuasi kasus di Buleleng juga disumbang dari kasus kematian akibat Covid-19. Bahkan pada Kamis kemarin tercatatkan 3 pasien yang terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia pada Rabu (7/7) lalu. Pasien yang pertama adalah lansia berusia 76 tahun asal Kecamatan Gerokgak. Pasien laki-laki ini sebelumnya sudah menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak Selasa (6/7) lalu, karena mengalami gejala sesak. Dia tak dapat bertahan karena memiliki riwayat penyakit penyerta jantung.

Kemudian pasien yang kedua juga seorang lansia berjenis kelamin laki-laki. Pasien asal Kecamatan Banjar ini sebelum meninggal dunia sudah menjalani perawatan di RS Tangguwisia, dengan gejala sesak, batuk dan demam. Kondisi tubuhnya dengan komorbid jantung terus melemah hingga dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (7/7) kemarin. Lalu pasien yang terakhir adalah seorang laki-laki asal Kecamatan Busungbiu. Pria usia 72 tahun ini juga dinyatakan meninggal dunia pada 7 Juli 2021. Sebelumnya sempat dirawat di RSUD Buleleng sejak Selasa (6/7) lalu karena mengalami gejala sesak nafas dengan komorbid diabetes dan ginjal. Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng terakhir membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 4.535 kasus. Sebayak 4.032 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh, 193 orang tercatat sebagai kasus kematian dan menyisakan 310 kasus positif. *k23

Komentar