nusabali

TP PKK Provinsi Bali Gencar Sosialisasi Bahaya Narkoba

  • www.nusabali.com-tp-pkk-provinsi-bali-gencar-sosialisasi-bahaya-narkoba

BANGLI, NusaBali
Mencegah kalangan generasi muda menjadi sasaran utama penggunaan dan peredaran narkoba, TP PKK Provinsi Bali beserta kader kabupaten/kota gencar turun melakukan sosialisasi  tentang bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster saat jadi narasumber Halo Apa Kabar Bangli  bertema ‘Peran PKK Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba’ di Radio RPKB Bangli, Selasa (6/7).

Dalam dialog interaktif  yang turut mengundang Kasat Narkoba Polres Bangli, AKP I Nyoman Sudarma sebagai narasumber itu, Putri Koster mengatakan bahwa penggunaan narkoba layaknya fenomena gunung es. Terlihat di permukaan saja, di bawahnya sangat banyak.

Parahnya, kelompok pengedar narkoba menjadikan kalangan generasi muda yang merupakan golongan usia produktif sebagai target utama penggunaannya. Padahal, generasi muda merupakan penerus keberlanjutan pembangunan bangsa. “Apabila anak-anak kita mengkonsumsi narkoba, berakibat keracunan di dalam tubuh mereka yang kemudian dapat merusak saraf organ dalamnya, dan ini sekaligus mengancam pertumbuhan generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa tangguh di masa depan,” ucap Putri Koster.

Menghindari hal itu, salah satu solusinya menurut Putri Koster adalah dengan melakukan komunikasi sesuai pola asuh anak remaja era digital ini. Sebab, lanjut dia, kemajuan teknologi informasi (IT) menjadi dasar dari perkembangan ke depan. “Namun bila mereka yang dikuasai oleh teknologi itu sendiri, maka dunia dengan segala pengaruhnya akan menguasai kehidupan mereka. Perkembangan teknologi menjadi sangat penting untuk maju dan bersaing di tengah globalisasi, namun jangan pernah melupakan adat ketimuran yang mendahulukan tata krama dan kesopanan serta etika dalam bergaul,” ungkap Putri Koster.

Sementara Kepala Satuan  Narkoba Polres Bangli, AKP I Nyoman Sudarma mengatakan Polres Bangli pada tahun 2020 mencatat sebanyak 22 kasus pelaku tindak pidana narkoba. "Sementara pada pertengahan tahun 2021 ini saja sudah tercatat 16 kasus," ujar Sudarma.

Ditambahkannya, penting bagi pihak kepolisian untuk turut berperan aktif dalam mensosialisasikan dampak dari penyalahgunaan narkoba. Karena remaja saat ini membutuhkan pencerahan yang menjelaskan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Apabila keluarga kita ada yang terindikasi penggunaan narkoba, sebaiknya jangan dikucilkan namun lakukan pendekatan secara psikologis dan emosional. Karena mereka adalah penerus bangsa. Selain itu lakukan pelaporan kepada pihak yang berwenang atau terkait baik TNI/Polri, agar mereka bisa dilakukan rehabilitasi di rumah sakit yang ditunjuk atas saran dari  Badan Narkoba Provinsi,” jelas Sudarma. *nat, esa

Komentar