nusabali

Satpol Air Pulangkan Nelayan Terdampar ke Sumbawa

  • www.nusabali.com-satpol-air-pulangkan-nelayan-terdampar-ke-sumbawa

AMLAPURA, NusaBali
Satpol Air Polres Karangasem memulangkan Sumailah Daeng Siki, 55, ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat melalui Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (1/7).

Sumailah Daeng Siki adalah nelayan asal Kampung Barat Daya RT 5, Desa Setanger, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajane, Sulawesi Selatan yang terdampar di perairan Banjar Batu Dawa Kelod, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (28/6) lalu. Nelayan ini pulang ke Sumbawa dengan menumpang KMP Muriati.

Kasatpol Air Polres Karangasem AKP I Gusti Bagus Suteja seizin Kapolres AKBP Ni Nyoman Suartini menjelaskan telah melakukan kontak dengan keluarga Sumailah Daeng Siki di Sulawesi Selatan. Ternyata Sumailah punya keluarga di Sumbawa, NTB. “Makanya kami antar naik kapal melalui Pelabuhan Padangbai. Keluarga akan menjemput di Pelabuhan Alas, Sumbawa,” jelas AKP Gusti Bagus Suteja. Anggota mengantar nelayan itu hingga benar-benar masuk KMP Muriati di Dermaga II. “Secara fisik nelayan itu sehat, jukung dan mesinnya ditinggalkan di Pantai Banjar Tukad Abu, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu,” jelas AKP Gusti Bagus Suteja.

Terombang-ambing di tengah laut selama 14 hari, seorang nelayan asal Kampung Barat Daya, RT 5, Desa Setanger, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangk¬ajane, Sulawesi Selatan, Sumailah Daeng Siki, 55, ditemukan dalam kondisi sela¬mat, Senin (28/6) siang pukul 14.00 Wita. Korban Sumailah Daeng Siki ditemukan lemas pada sebuah rumpon di perairan Banjar Batu Dawa Kelod, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem. Adalah I Komang Sukarta, 38, nelayan asal Banjar Batudawa Kelod yang menemukan korban Sumailah Daeng Ski dalam kon¬disi lunglai di rumpon.

Komang Sukarta sempat menanyakan alamat korban, namun jawabannya tidak je¬las. Agar korban Daeng Siki tetap dalam kondisi selamat, maka jukungnya diikat oleh Komang Sukarta di rumpon tersebut. Selanjutnya, Sukarta balik ke darat un¬tuk melaporkan temuan heboh ini kepada Kelian Banjar Tukad Abu, Desa Tulam¬ben, I Komang Wirata. Selanjutnya, Komang Wirata meneruskan laporan ke Pol¬sek Kubu dan Sat Polair Polres Karangasem.

Sukarta sendiri langsung balik ke rumpon di mana korban Daeng Siki ditemukan, usai melapor. Tak lama berselang, sejumlah nelayan bersama petugas Sat Polair Polres Karangasem, Aipda I Gede Nuada, datang ke tengah laut untuk mengevaku¬asi korban Daeng Siki. Korban dievakuasi ke Pantai Banjar Tukad Abu, Desa Tula¬m¬ben, Senin petang pukul 18.00 Wita.

Setelah kondisinya lebih fit, korban Daeng Siki kemudian menceritakan krono¬logis kejadian sampai akhirnya ditemukan lunglai di rumpan perairan Banjar Batu Dawa Kelod, Desa Tulamben. Menurut Daeng Siki, dirinya berlayar dari kampung ha¬laman¬nya di Desa Setanger, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangk¬ajane, Sulawesi Selatan, Minggu (13/6) lalu. Setelah berlayar selama sehari, as mesin tempel merk Honda berkekuatan 5 PK mendadak patah hingga baling-balingnya hanyut, Senin (14/6). Sejak itulah nelayan berusia 55 tahun ini terom¬bang-ambing di tengah laut, tidak tentu arah. Jukungnya yang tanpa mesin berge¬rak mengikuti arah gelombang. Selama itu pula, korban bertahan hidup hanya dengan air minum satu jirigen berisi 30 liter dan beras. “Beras itulah yang direndam menggunakan air, lalu setelah ke¬mbang langsung dimakan mentah-mentah,” cerita Daeng Siki. *k16

Komentar